IJN - Banda Aceh | Peternak madu kelulut dan Apis dari Komunitas Linot Aceh dan Komunitas Pelebahan Aceh, membantu Pemerintah Aceh dengan cara meringankan beban para petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), Banda Aceh.
Para peternak madu kelulut ini menyerahkan sebanyak 70 botol madu hasil budidaya mereka sendiri secara gratis dan sukarela demi membantu meringankan beban para perawat dan petugas medis di RSUDZA.
Abdurrahman, yang dihubungi Media INDOJAYANEWS.COM, Kamis 16 April 2020, mengatakan, madu tersebut terkumpul berkat keinginan bersama di kalangan peternak madu kelulut di sejumlah kabupaten/kota se-Aceh.
"Saya bersama kawan-kawan dari beberapa daerah, ada dari Aceh Timur, Aceh Besar dan Banda Aceh, juga beberapa daerah lain, hanya membantu meringankan beban Pemerintah Aceh menghadapi wabah covid-19, terutama para perawat yang kami rasa sangat lelah dan perlu menjaga kebugaran tubuh selama bertugas," ungkap Abdurrahman.
Laki-laki yang akrab disapa Edo ini menuturkan, mereka tergerak hatinya karena simpati melihat para petugas medis yang rela berkorban merawat pasien ditengah mewabahnya virus mematikan tersebut. Padahal, kata Edo, petugas medis sangat rentan terpapar, tapi para petugas medis tersebut tetap bertugas demi masyarakat.
"Madu ini, jika kita baca sangat bagus untuk kebugaran tubuh, untuk kesehatan tubuh manusia. Apalagi, madu banyak khasiatnya. Karena itu kita berinisiatif secara sukarela membantu berikan madu secara gratis kepada petugas medis, untuk meringankan beban mereka selama bertugas. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat," harapnya.
Para peternak madu kelulut yang memberikan sumbangsihnya membantu Pemerintah dan petugas medis menghadapi wabah covid-19 ini diantaranya; Aqil Farhani dari Banda Aceh, Surya Kelulut, Om Joel, Bang Lukman, T Iskandar Emda, masing-masing dari Aceh Timur. Kemudian Fuad Zaki, Eko Wisnu Abdi, dari Jantho, Aceh Besar.
Sebanyak 70 botol madu kelulut diserahkan langsung oleh Abdurrahman, Aqil Farhani dan kawan-kawan kepada petugas medis di RSUDZA, Kamis 16 April 2020 sekitar pukul 16.30 WIB. Sumbangan madu gratis itu diterima langsung oleh Koordinator Isolasi Pinere, Marlina.
Marlina, mengaku sangat terharu dan senang menerima bantuan madu gratis yang diberikan para peternak madu kelulut dari Komunitas Linot dan Pelebahan Aceh. Bantuan tersebut dianggap sangat membantu untuk menjaga kebugaran perawat agar tetap fit selama menjalankan tugas.
"Kami atas nama perawat RSUDZA mengucapkan banyak terimakasih atas segala bantuannya. Semoga Allah membalas dengan rezki yang berlimpah. Saya juga menitip salam dan doa dari rekan-rekan petugas medis, semoga madunya semakin banyak dan lancar kedepannya," kata Koordinator Isolasi Pinere, Marlina.
Untuk diketahui, Abdurrahman atau edo merupakan salah satu mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang awalnya berusaha keras melakukan budidaya ternak madu kelulut, demi menciptakan lapangan kerja dan membantu orang lain meningkatkan ekonomi keluarga.
Baca: Patut Dicontoh, Mantan Kombatan GAM Ini Mampu Hidupi Keluarga dengan Budidaya Madu Kelulut
Berkat budidaya madu kelulut itu pula, Edo mampu meningkatkan pendapatan keluarganya dan sudah membantu banyak orang di sejumlah daerah, melalui budidaya kelulut. Edo sendiri berasal dari Gampong (desa) Julok Cut, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, Aceh.
Berdasarkan penuturannya kepada Media INDOJAYANEWS.COM, awalnya memang sempat menghadapi kesulitan, karena masih baru menjalankan usahana. Namun, belakangan ini ia mengaku sudah mendapatkan banyak berkah melalui ternak madu.
"Ini mungkin juga berkat doa dan dukungann dari orang tua dan rekan-rekan semuanya. Berkat publikasi juga mungkin sangat membantu, karena orang lain bisa mengetahui keberadaan kita. Kemudian yang paling penting, ini yang selalu saya sampaikan, bahwa jangan pernah pelit berbagi ilmu kepada orang lain yang ingin menjadi bagian pembudidaya ternak madu kelulut," jelasnya.
Edo juga menyampaikan, saat ini sudah ada puluhan orang yang terbantu berkat ternah madu kelulut. Mereka tersebut di berbagai kabupaten/kota di Aceh. "Ada yang di Aceh Selatan, Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Besar, Banda Aceh, bahkan sudah ada di Sabang. Mudah-mudahan berkah dan bermanfaat," demikian harap Edo.
Penulis: Hidayat. S