IJN - Medan | Setelah rapat pembina yayasan terakhir, maka akhirnya, ketua umum Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) yang telah berdiri sejak tahun 1951, terpilih kembali di pimpin oleh Prof. Dr. H. Zainuddin, MT periode 2019-2024.
Pasca pergantian tampuk pimpinan yayasan UISU, keputusan tersebut telah dituangkan dengan Akte Notaris Mauliddin Shati SH, No 77 dan telah diserahkan kepada Dirjen AHU Kumham RI tanggal 6 Mei yang lalu. Dalam rapat pembina yang mengangkat pengurus sebelumnya dinyatakan selesai.
Prof. Zainuddin saat dikonfirmasi wartawan Indojayanews.com enggan menjelaskan lebih jauh, namun ia membenarkan telah mendapatkan Surat keputusan (SK) dari ketua pembina yayasan UISU Dr. (Hc). Bachtiar Chamsyah, SE berdasarkan hasil rapat pembina terakhir tanggal 25 April 2019 lalu.
“Kami diminta oleh pembina Yayasan UISU, Dr. (Hc). Bachtiar Chamsyah, SE agar pengurus Yayasan yang mendapatkan SK diharapkan dapat berkerja semaksimal mungkin," kata Prof. Zainudin kepada Indojayanews.com, Minggu 1 September 2019, sambil menirukan ucapan Pembina Yayasan UISU.
“Agar semuanya berjalan dengan baik, Saya berharap tidak ada pertikaian lagi dan polemik serta dualisme, dan saya menghimbau agar dapat menjalankan misi dan visi UISU kedepannya,“ katanya.
Kepengurusan yayasan UISU yang baru periode 2019-2024 ini telah diberitahukan kepada Menristekdikti Prof. M. Nasir, Dirjen Dikti, dan L2Dikti Sumut Prof Dian Armanto untuk diketahui.
Sementara itu menurut informasi yang di dapatkan Indojayanews.com dari berbagai sumber, ada beberapa alasan kembali mengangkat Ketum Yayasan UISU, Prof, Zainuddin, salah satunya bahwa bersama pengurus telah berhasil menyatukan dualisme yang berkepanjangan di UISU selama 7 tahun yang lalu.
Menurut sumber, mereka mampu mengambil kembali semua asset-aset yayasan UISU yang telah dikuasai oleh pihak ke tiga.
Sumber menambahkan, sebenarnya Prof, Zainuddin, telah terpilih sebagai Ketum yayasan UISU pada rapat pertama tanggal 24 November 2018. Meskipun pada rapat pembina kedua, tanggal 9 Januari 2019, telah pula mengangkat Prof, Ismet Danial Nasution, dr. Ph.D sebagai pengurus yayasan UISU, namun belum diakte notariskan.
Sumber menjelaskan, karena ada perbedaan pendapat dalam pembina tentang orang-orang yang tidak layak menjadi pengurus yayasan UISU dan mengharuskan rapat pembina ke tiga. Hal ini penting dilakukan agar tidak ada yang dirugikan, terutama status yayasan di pemerintahan.
Kemudian sumber juga berharap, agar dapat lakukan bersama terhadap proses yang telah berjalan baik selama ini, dan dapat menyatukan semua unsur yang bertikai serta yang terpenting dipertahankan proses akademik yang berkualitas.
Penulis : Nasrun Hartanto
