04 Des 2019 | Dilihat: 1664 Kali

Puluhan Pedagang Sayur di Subulussalam Blokir Jalan

noeh21
      
IJN - Subulussalam | Puluhan pedagang sayur memblokir badan Jalan Nyak Adam Kamil, Subulussalam, Rabu, 4 Desember 2019. Aksi blokir jalan tersebut sebagai bentuk protes ke­pada peme­rintah yang dinilai tidak tegas untuk menertibkan pedagang dipinggir jalan yang mengakibatkan pedagang yang berjualan di dalam pajak mengalami kerugian.
 
Amatan IJN dilapangan, para pedagang ini berjualan sayur mayur di badan jalan tepatnya di de­pan pajak harian Subulussalam. Akibatnya lalu lintas di sana lumpuh total lantaran para pedagang menutup jalan dengan cara membentangkan plastik tempat mereka jualan diatas aspal.
 
"Kami minta pemerintah tegas untuk menertibkan pedagang yang ada diluar memindahkan semua ke dalam," kata seorang pedagang.
 
Meski jalan ditutup, ada beberapa orang pengendara nekat menerobos jalan tersebut meski mendapat teriakan dari pedagang yang didominasi kaum ibu. Para pedagang mengaku tidak akan membubarkan diri jika persoalan tersebut belum diselesaikan pemerintah.
 
"Mana pemerintah kok tidak muncul. Selesaikan dulu persoalan ini baru kami bubar," ungkap seorang ibu peserta aksi.
 
Menurut mereka, pedagang yang berada didalam pajak mengalami kerugian lantaran ada sejumlah pedagang berjualan dipinggir jalan tanpa ada teguran dari pemerintah dan seakan-akan membiarkan begitu saja. Padahal kata mereka, padagang yang ada dalam semua kontribusi mulai dari pajak harian, mingguan dan uang kebersihan mereka bayar ke pemerintah.
 
"Lantaran pemerintah tidak tegas, makanya kami pedagang yang ada didalam keluar semua untuk berjualan di jalan biar adil," ungkap mereka.
 
Sebagai aksi kecewa terhadap pemerintah, sebagian pedagang bahkan melemparkan sayur seperti timun dan terong yang sudah busuk karena sudah lama tidak laku.
 
"Dengan banyaknya pedagang sayur diluar, maka pembeli tidak lagi ke dalam membeli, otomatisa lah kami tidak laku lagi. Kami meminta kepada pemerintah untuk memasukkan semua pedagang sayur kedalam kalau tidak kami tetap di sini," teriak ibu-ibu pedagang sayur.
 
Penulis : AB
Editor    : Mhd Fahmi
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas