BANDA ACEH - IJN. Seratusan pecatur dari berbagai daerah masih bersaing pada Kejuaraan Piala Senator, Fachrul Razi yang dilaksanakan di aula gedung PWI Aceh, Kamis (30/08/2018).
Memasuki hari ketiga, pada babak kelima untuk wkatagori open catur cepat, empat pecatur telah meraih poin tertinggi yakni Zulkairi pecatur dari Banda Aceh telah memperoleh 5 poin, sedangkan Idaman Anhar Pecatur dari Aceh Besar memperoleh 4,5 poin, Anas dari Aceh Besar memperoleh 4 poin dan Khalid pecatur dari Aceh Barat memperoleh 4 poin.
Sementara seleksi provinsi mempertandingkan kategori catur standar 90 menit, pada babak ke empat tiga pecatur telah meraih poin tertinggi diantaranya Musliadi pecatur dari Banda Aceh, Saiful Bahri dari Lhokseumawe dan Agus Salim dari Pidie. Ketiganya memperoleh masing-masing 3,5 poin.
Ketua Pengprov Percasi Aceh, Aldin NL menyebutkan saat ini ratusan pecatur dari berbagai daerah masih bersaing untuk memperoleh poin tertinggi pada kejuaraan Piala Senator Fahcril Razi yang dilaksanakan sejak 28 Agustus hingga 1 September 2018 mendatang.
"Event kejuaraan catur ini sengaja kita lakukan untuk mencari bibit atlet catur yang berprestasi. Tidak hanya ditingkat nasional tetapi bertaraf Internasional," kata Aldin.
Selain itu, pihaknya juga berterima kasih kepada anggota DPD RI Asal Aceh Fachrul Razi yang telaj mendukung pelaksanaan kejuaraan catur dalam memajukan olahraga catur di Provinsi Aceh.
"Dukungan dari Fachrul Razi sangat bermanfaat dalam meningkatkan prestasi pecatur Aceh. Apalagi Oktober nanti, Aceh jadi tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur, target kita bisa dapat satu mendali di event nasional itu nanti," ungkap Aldin NL.
Sementara itu, Fachrul Razi mengatakan dirinya merasa terhormat menjadi warga kehormatan catur Aceh. “Alhamdulillah saya dipercaya temen temen Percasi Aceh untuk bekerja sama dalam kegiatan turnamen Catur se Aceh, satu kehormatan bagi saya,” tegasnya.
Fachrul Razi yang juga Senator Muda Aceh ini ternyata memiliki kegemaran bermain catur dari kecil. “Sejak kecil saya suka main catur, karena catur itu butuh taktik dan strategi, seperti politik juga,” demikian senyum Fachrul Razi yang juga tokoh muda Aceh yang diakui secara nasional dalam dunia politik.
Namun dirinya meminta maaf untuk tidak bisa berada di lokasi kegiatan selama berlangsung kompetisi Catur karena dirinya pada Senin (27/08/2018) lalu terpilih sebagai Pimpinan Komite I DPD RI.
​​​​​​
“Insha Allah kedepan kita akan menggelar kompetisi catur Aceh dengan piala dan hadiah yang lebih bergengsi,” tegasnya.
Dirinya yakin, kedepan Aceh akan memiliki atlit yang mampu membawa nama Aceh dan Indonesia dalam bidang olahraga catur, demikian harapnya. (AL)