12 Jul 2019 | Dilihat: 1098 Kali

Razikin: Baiknya Bendera Alam Peudeung Lambang dan Simbol Pemerintah Aceh

noeh21
Bendera Alam Peudang
      
IJN - Banda Aceh | Menyikapi polemik yang berkembang terkait tolak tarik keputusan tentang bendera Aceh yang sedang dalam pembahasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh beberapa waktu lalu.

Penggamat Politik Aceh, Rizikin, Jumat 12 Juli 2019 mengatakan, sebaiknya diusulkan bendera lain yang tidak mempunyai kesamaan, atau kemiripan dengan Bendera Bulan Bintang, melihat historis Kerajaan Aceh dimasa lampau. Jika menyikapi UU No 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintah Aceh dan juga Qanun No 3 Tahun 2019 Tentang Lambang dan Simbol Pemerintah Aceh.

"Alangkah baiknya jika digunakan Bendera Alam Peudeung saja untuk Lambang dan Simbol Pemerintah Aceh," ungkapnya.

Menurut Rizikin, disamping bendera tersebut adalah lambang kejayaan Bangsa Aceh dimasa lampau, bendera tersebut juga merupakan salah satu pemersatu bagi masyarakat Aceh dari setiap suku, golongan dan lembaga-lembaga yang ada di Aceh.

"Seharusnya DPRA tidak Memaksakan Bendera Bulan Bintang sebagai bendera Aceh," tuturnya.

Penggamat Politik Aceh itu mendukung statmen dari beberapa lembaga yang muncul di media, dimana lembaga-lembaga tersebut lebih setuju jika Bendera Alam Peudeung menjadi bendera Aceh.

"Alasan saya untuk tidak sepakat Bendera Bulan Bintang dijadikan sebagai simbol atau lambang Provinsi Aceh, karena bendera tersebut masih menyerupai bendera kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan juga partai politik," ungkapnya lagi.

Selain itu, kata Rizikin, pengesahan Bendera Bulan Bintang juga tidak ada titik temu dari pemerintah pusat hingga saat ini, jadi kenapa terus dipaksakan.

Menurutnya lagi, Petinggi dan elit politik Aceh dari pada menguras waktu dan energi yang sekian lama tentang mengurus polemik bendera,

"Sebaiknya Pemerintah dan Legislatif mengutamakan program yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, itu lebih berguna dan bermanfaat bagi rakyat Aceh," tutup Penggamat Politik Aceh Rizikin.

Penulis : LI
Editor : Mhd Fahmi
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas