IJN - Banda Aceh | Tim penilai seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi madya Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, telah menetapkan tiga nama calon Sekda Aceh, dari 10 orang peserta yang mengikuti seleksi. Ketiga nama tersebut adalah, Kamaruddin Andalah, M Jafar dan Taqwallah. Penetapan tiga nama itu dituangkan dalam berita acara Nomor: BA/TIMSEL/002/I/2019 tanggal 10 Januari 2019, yang langsung ditandatangani oleh Ketua Tim Penilai, Prof Dr Abdi A Wahab MSc.
Satu dari tiga nama yang disampaikan Plt Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, MT kepada Presiden RI, Joko Widodo. Namun dari ketiga nama diatas, nama dr. Taqwallah, M. Kes diunggulkan sebagai Sekdaprov Aceh, mengantikan Teuku Dermawan yang akan pensiun.
Saat Sekdaprov Aceh Dermawan menunaikan ibadah haji pada pertengahan Agustus 2018. Nova memberi kepercayaan kepada Taqwallah sebagai pelaksana harian (Plh). Sekda Aceh. Padahal, jabatannya sebagai Asisten II Pemerintah Aceh dan Kepala P2K, sudah sangat menyita waktu dan perhatiannya.
Wajar bila Nova menunjuk Taqwallah sebagai pengganti sementara Darmawan. Dia adalah salah satu pejabat senior dengan latar belakang birokrasi yang baik. Selain menjadi kepala Tim Pengendali dan Percepatan Kegiatan (P2K) Otsus, dia juga digadang-gadang sebagai pengganti Darmawan sebagai Sekretaris Daerah Aceh.
Tak jarang Taqwallah terlihat menemani Nova Iriansyah dalam melakukan kunjungan ke berbagai daerah, seperti yang terbaru saat melakukan kunjungan ke Pulau Simeulue tiga hari berturut-turut pada awal Januari 2019.
Taqwallah memang dikenal sebagai pekerja keras. Itu dibuktikan saat menjadi salah satu deputy di BRR NAD-NIAS. Dia bisa kerja berjam-jam. Bahkan larut malam dan nyaris pagi. Itu dilakukan bukan sehari atau bulan. Tapi bertahun-tahun. Termasuk tak kenal lelah untuk terjun ke lapangan. Dan, sempat jatuh satu pesawat bersama Irwandi Yusuf, saat melakukan peninjauan proyek APBA di daerah atau kabupaten dan kota.