10 Des 2018 | Dilihat: 856 Kali

RSUDZA Bantah Pasien Samsul Bahri Ditelantarkan di IGDZA

noeh21
Hubungan Masyarakat (Humas) Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Rahmady S.KM
      
IJN | Banda Aceh – Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Rahmady S.KM, membatah bahwa pasien ditelantarkan, Rahmady mengatakan pasien sengaja menjatuhkan diri ke lantai setelah menendang tensi monitor yang berada di atas meja dokter.

Kabag Humas menjelaskan kronologis terkait dengan adanya dugaan penelantaran pasien yang bernama Samsul Bahri (38), di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Senin 10 Desember 2018, dini hari, sehingga menyebabkan pasien terjatuh dari kursi roda. "Pasien merupakan keluarga dari salah satu pasien di ruang arafah, dia (Samsul) dibawa oleh keluarga sekitar pukul 01.30 WIB, lewat pintu belakang dengan cara didorong menggunakan kursi roda. Kemudian pasien langsung diarahkan ke depan meja dokter umum. Pada saat bersamaan, dari pintu depan IGD datang pasien rujukan dari Rumah Sakit Kesdam dengan penurunan kesadaran dan di ruang resuitasi pasien yang sedang dirawat mengalami pemburukan.

"Setelah dokter jaga IGD, yakni dr Mira melayani pasien penurunan kesadaran dari RS Kesdam itu, kemudian mendatangi pasien Samsul Bahri dan menanyakan keluhan. Keluarga saat itu menjawab pasien sudah tiga hari menjaga istri yang sedang dirawat, tiba-tiba beliau (Samsul Bahri) demam," kata Rahmady kepada IJN, Senin 10 Desember 2018.

Baca Juga : YARA Desak Plt Gubernur Copot Direktur RSUDZA

Setelah melakukan penilaian cepat, diputuskan pasien prioritas 3 (hijau) atau ESI 4. Bahkan dr Mira sempat menjelaskan kepada keluarga pasien yang mengantar bahwa ada pasien gawat (P1), jadi dokter harus menangani pasien gawat terlebih dahulu.

"Saat itu keluarga pasien mengiyakan untuk bersabar. Tiba-tiba pasien menaikan kaki ke atas meja dokter dan menendang tensi monitor yang ada dihadapannya dan sengaja menjatuhkan diri dari kursi roda," ungkapnya.

Lanjutnya, melihat kondisi pasien yang sengaja menjatuhkan diri, dr. nurul dan Ns. Rahmat mengangkat pasien (Samsul Bahri) ke atas tempat tidur yang baru saja tersedia setelah pasien lainnya dipindahkan ke ruang rawat. Saat itu, memang kondisi IGD sangat ramai, pasien terus berdatangan. Bahkan dalam waktu berdekatan, ada enam pasien rujukan tiba di IGD. "Keluarga pasien lain juga serentak melihat ke arah pasien Samsul Bahri, bahkan ada yang bertanya kenapa yang bersangkutan bisa berlaku seperti itu," katanya.

Kemudian sekitar pukul 01.40 WIB, dr Nurul memeriksa Samsul Bahri dan mengintruksikan Ns Rahmat untuk memasang infus, mengambil sampel darah untuk pemeriksaan labotorium dan memberikan obat novalgin lewat infus. Lalu dr Nurul memberitahukan keluarga pasien untuk mendaftar di loket pendaftaran. Lanjut, pasien dan keluarga diedukasi bahwa pasien akan di observasi terlebih dahulu sembari menunggu hasil dari labotorium.

"Pukul 07.30 WIB, demam pasien sudah berkurang, nyeri kepala berkurang tetap sedikit. Hasil labotorium dalam batas normal, kemudian dr Nurul memutuskan konsl ke bagian penyakit dalam karena nyeri kepala belum hilang. Setelah diperiksa ulang dari bagian penyakit dalam dr Price Maya, Sp.PD menyatakan yang bersangkitan boleh berobat jalan,"pungksnya.
 
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas