Sekda Sambut Kepulangan Jamaah Haji Kloter Pertama Asal Sabang
IJN – Sabang | Kepulangan Jamaah Haji asal Sabang yang tergabung di kelompok terbang (Kloter) pertama disambut oleh Sekretaris daerah kota Sabang di mesjid Agung Babussalam gampong kuta ateuh kecamatan Sukakarya, pada Rabu 4 September 2019.
Jamaah haji asal sabang yang tergabung dalam kloter satu ini terdiri dari 38 orang dan telah sampai kembali ke sabang dengan selamat setelah berangkat untuk beribadah di tanah suci pada 20 juli 2019 lalu.
Sekretaris daerah kota sabang Drs. Zakaria, MM, berbahagialah saudara-saudara yang telah mendapat rahmat dan karunia dari Allah SWT untuk menjadi tamunya. Pada umumnya semua jamaah haji akan menangis begitu melihat (Ka'bah) yang begitu agung.
Dikatakan Sekda, sudah sewajarnya kalau setiap muslim dan muslimah mendambakan untuk shalat di masjidil haram, masjid nabawi masjidil aqsa karena tiga tempat itu sangat dianjurkan oleh rasullullah SAW.
Shalat ditiga tempat tersebut pahalanya seribu kali lebih besar daripaada shalat di masjid yang lain. Selain itu, Allah SWT akan mengabulkan doa mereka yang mengerjakan haji dengan niat yang tulus dan ikhlas dengan mengharapkan ridha dari Allah SWT, ujarnya.
Lanjut dikatakan Zakaria, setiba para jamaah di kampong halaman masing-masing, masyarakat siap memberikan predikat yang mempunyai nilai dan makna khusus. Bukan karena mendapat gelar atau panggilan tambahan “Haji” atau “Hajjah” di depan namanya.
Tetapi lebih dari itu, karena masyarakat percaya bahwa tingkat keimanan, ketaqwaan dan kekhusyukan dalam beribadah, serta tingkat kepedulian kepada masyarakat sekitar akan bertambah dan semakin lebih baik, tambahnya.
Peningkatan di bidang ibadah dan muamalah itulah yang memang menjadi tugas dan kewajiban setiap mereka yang telah menunaikan rukun islam yang kelima, dengan meningkatnya iman, taqwa dan khusyuk dalam beribadah, mereka dipastikan dapat menjadi teladan dan panutan bagi masyarakat lain, mereka inilah yang disebut haji mabrur.
Pada kesempatan itu zakaria juga menyampaikan harapannya “agar saudara-saudara yang telah menunaikan haji mampu menjadi contoh teladan bagi masyarakat”, Tidak berlebihan kiranya kalau anak-anak, sanak saudara, handai taulan dan para tetangga menyambut kedatangann saudara-saudara sebagai haji dan hajjah seraya berurai air mata.
Mereka merasa bahagia karena tahu pasti di tengah keluarga dan lingkungan masyarakatnya telah bertambah orang-orang yang diharapkan mau dan mampu menjadi panutan, tutupnya.