IJN - Banda Aceh | Diduga karena sibuk mengurus isu corona yang sedang merebak ditengah-tengah masyarakat Indonesia, Muhammad Basri (alm) salah seorang warga Aceh, yang meninggal di Malaysia luput dari perhatian Pemerintah Aceh.
Warga asal Desa Jerat Manyang Panton Labu, Aceh Utara itu, sempat viral di media sosial tidak dapat dipulangkan ke Aceh karena terkendala biaya. Setelah beberapa hari, akhirnya almarhum dipulangkan ke Aceh berkat bantuan kerjasama perkumpulan masyarakat Aceh yang ada di Malaysia.
Tgk Bukhari, Ketua Persatuan Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA), kepada media, Rabu (18/3) mengatakan, masyarakat Aceh di Malaysia bersatu mengumpulkan dana untuk kepulangan almarhum ke kampung halaman.
"Pemulangan langsung dari Kuala Lumpur ke Aceh melalui Bandara Kuala Namu. Kita bekerjasama dengan Persatuan Kebajikan Klang yang dipimpin Bang Mustafa, dan Persatuan KANA dipimpin Abu Saba," katanya.
"Kami masyarakat Aceh tidak lagi memikirkan bantuan dari Pemerintah Aceh tersebut dan terus kita lanjutkan hasrat penghantaran pulang (alm) Muhammad Basri hingga ke kampung halaman di Panton Labu."
Kata Tgk Bukhari, di dalam perkumpulan tersebut ada ratusan orang yang membantu kerja-kerja sosial untuk kemudahan masyarakat Aceh baik yang ada di dalam negeri maupun diluar negeri.
Sementara itu, keluarga almarhum juga nengucapkan rasa syukur dan terima kasih tak terhingga kepada masyarakat Aceh yang berada di Malaysia.
"Yang sangat mengharukan lagi, setelah kepulangan Almarhum Muhammad Basri, ada seorang hamba Allah yang tidak puas, dan menyerahkan bantuan dengan ikhlas kepada keluarga almarhum yang yang sedang berduka.
"Hamba Allah ini menghubungi rekan kami secara pribadi menyumbang dana sebanyak 5000 Ringgit Malaysia atau setara lebih kurang
Rp 15 hingga 16 juta. Ini untuk membantu dan meringankan beban keluarga almarhum yang ditinggalkan," ungkap Tgk Bukhari.
Penulis: Hidayat. S