IJN - Nagan Raya | Masyarakat kembali dihebohkan dengan video senam berdurasi singkat oleh sejumlah wanita yang tidak berjilbab di Komplek Perkantoran Bupati Nagan Raya, Kamis 7 Januari 2021.
Diketahui, hal itu juga mendapat respon beragam bahkan kecaman dari berbagai pihak terhadap sejumlah wanita tidak mengenakkan jilbab tersebut.
Tokoh Muda Nagan Raya, Aprizali Munandar kepada INDOJAYANEWS mengatakan, membiarkan keburukan sama halnya dengan melakukan keburukan.
"Dalam konteks senam, saya tidak mengecam senamnya, tapi penampilan nya saat senam yang jelas tidak baik, bahkan berpotensi merusak nilai syariat Islam di Nagan Raya,"kata Aprizal juga Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah Media Independen Online Indonesia (MIO) Provinsi Aceh.
Menurut Aprizal, silahkan saja melakukan senam, namun dengan penampilan demikian, baiknya di dalam ruang agar tidak memberi pesan negatif pada publik.
"Kita khawatirkan hal tersebut akan menjadi besar nanti, maka dari itu kita mengingatkan untuk dapat dicegah,"jelasnya.
Aprizal menyebut komplek Perkantoran Bupati dan Alun-alun merupakan tempat umum, bahkan menjadi ruang publik bagi masyarakat Nagan Raya. "Jika penampilan senam seperti dalam video yang tersebar, maka akan berdampak buruk bagi daerah sendiri, bahkan anak-anak yang melihatnya," sebut Aprizal.
"Seperti yang kita ketahui bersama, Nagan Raya di bawah pimpinan JADIN, berselogan "Agama ta peukong, Budaya tajaga" itu perlu adanya ketegasan dan penertiban dengan melakukan sosialisasi dan himbauan kepada seluruh masyarakat,"harapnya.
"Senam bukan tidak boleh, apalagi untuk kesehatan yakni dengan senam, tetapi letakkan segala sesuatu itu pada tempatnya,"tutup Aprizali Munandar.
Kepala Satpol PP/WH Nagan Raya saat dimintai konfirmasi INDOJAYANEWS melalui via telepon belum memberikan keterangan kepada media hingga berita ini ditayang.
Penulis : Hendria Irawan