12 Okt 2019 | Dilihat: 1859 Kali

Solar Langka, Dewan Sidak 3 SPBU di Aceh Timur

noeh21
Anggota DPRK Aceh Timur dari Partai Aceh, Yahya Ys yang akrab disapa Yahya Boh kaye (kanan) saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di tiga (3) Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). (Indojayanews.com/Mhd Fahmi Zuhir).
      
IJN - Aceh Timur | Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar yang terjadi di Kabupaten Aceh Timur, menjadi perhatian khusus DPRK Aceh Timur, dalam upaya mengatasinya anggota DPRK Aceh Timur dari Partai Aceh, Yahya Ys yang akrab disapa Yahya Boh kaye, Sabtu, 12 Oktober 2019, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di tiga (3) Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
 
“Dalam sebulan terakhir ini para nelayan dan puluhan kapal nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kuala Idi, Aceh Timur, terpaksa turun jangkar di dermaga dikarnakan kesulitan mendapatkan solar," ujar Yahya kepada Indojayanews.com.
 
Yahya meninjau tiga SPBU di Aceh Timur yakni, SPBU Tanoeh Anoe (Idi Rayeuk), SPBU Kuta Lawan (Idi Rayeuk), dan SPBU Seuneubok Mulu (Peudawa), ia manyapaikan keluhan para nelayan dan para supir truk dan supir angkutan umum terkait kelangkaan solar.
 
Yahya mengatakan aktivitas melaut nelayan terhenti total karena tidak ada lagi solar untuk menghidupkan mesin boat, nelayan menumpuk di pelabuhan.
 
“Saya sendiri sudah menyusuri beberapa SPBU di dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur, tetapi tidak ditemukan solar,” kata Yahya yang mewakili para nelayan meminta Pertamina segera mengatasi kelangkaan solar ini dengan memasok kuota seusai kebutuhan para nelayan dan juga pengusaha angkutan dengan berbahan bakar solar, termasuk mobil diesel.
 
Abdullah salah seorang nelayan di Kuala Idi mengatakan, BBM solar telah langka selama sebulan lebih dan saat ini sangat sulit didapatkan, sehingga nelayan tidak bisa melaut. ia menyebutkan nelayan yang menggunakan boat di bawah 30 GT masih menggunakan BBM subsidi dengan kebutuhan minyak 1 sampai 1,2 ton minyak per Kapal Motor (KM).
 
Fauziah salah satu pedagang ikan Kuala Idi mengharapkan, pasokan BBM jenis solar kembali normal, agar para nelayan dapat beraktivitas kembali untuk menangkap ikan di laut.
 
Sementara itu, seorang petugas SPBU di Aceh Timur saat dikonfirmasi awak media mengatakan, kelangkaan BBM solar ini sudah terjadi sekitar sebulan. “Sebelum langka, biasanya solar dipasok Pertamina sebanyak 16 ton per hari, namun, sebulan terakhir ini dikurangi menjadi 8 ton,” ungkap seorang petugas SPBU.
 
Ia menambahkan, SPBU di Aceh Timur yang berada di jalan nasional Banda Aceh-Medan membutuhkan stok solar dalam jumlah banyak, karena kuota 8 ton per hari hanya bertahan 2 sampai 4 jam.
 
“Salah satunya solusi mengatasi kelangkaan ini yaitu pasokan BBM solar dari Pertamina distabilkan seperti semula agar mencukupi untuk masyarakat,” jelasnya.
 
Penulis : Mhd Fahmi
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas