13 Des 2019 | Dilihat: 1056 Kali

Terkait Penganiayaan Terhadap Seorang Perawat di Aceh Timur, Ini Bantahan Wabup

noeh21
Wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul Bin Syamaun. Foto: Ist
      
IJN - Aceh Timur | Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul Bin Syamaun membantah adanya kekerasan fisik terhadap salah seorang perawat di RSUD Sultan Abdul Aziz Syah, Kecamatan Peureulak Kota, Kabupaten Aceh Timur.
 
"Saya mengingatkan kepada kepala kesatuan perawat baik di Aceh Timur maupun di Banda Aceh jangan latah dalam nerima laporan tanpa tau kronologis kejadian," ungkap Wabub saat awak media minta konfirmasi, Jumat 13 Desember 2019.
 
Saat awak media menanyakan terkait penderitaan dugaan arogansi terhadap perawat yang diberitakan beberapa media online, Wabup Aceh Timur memberi sanggahan, dan mempertanyakan kembali apakah ada korban yang menjadi kekerasan dan kontak fisik.
 
"Kalau emang ada korban, kenapa tidak di visum dan laporkan ke pihak berwajib," kata Wabup.

Baca jugaPejabat Aceh Timur Diduga Tendang Perut Perawat, Ronny: Radikal dan Pelanggaran HAM Berat
 
"Kalau sebelumnya tidak ada kontak fisik terhadap perawat RSUD, saya hanya memberi masukan dan teguran kepada karyawan RSUD. Karena saat saya ingin di rawat di RSUD tersebut," ujar Wabup.
 
Wabup menilai pelayanan di RSUD Sultan Abdul Aziz Syah kurang maksimal, dikarenakan perawat yang di RSUD tersebut suka lalai dengan gadgetnya.
 
Sebagai Wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul juga memberi tindakan tegas kepada pihak RSUD agar perawat-perawat siap siaga dalam memberi pelayanan terhadap pasien yang ingin di rawat. 
Wabup juga meminta kepada perawat agar komitmen dalam memberi pelayanan kepada pasien tanpa memandang fisik miskin atau kaya, sebab menurut Wabub perawat adalah profesi yang sangat mulia, jika dilakukan dengan ikhlas dan tulus.  
 
"Perawat itukan profesi mulia, pekerjaan mereka bernilai ibadah jika dilakukan dengan ikhlas dan tulus," pungkasnya.
 
Penulis : Mhd Fahmi