21 Mar 2019 | Dilihat: 458 Kali

Wali Kota Bekasi Resmi Buka Diskusi FGD

noeh21
Wali kota Bekasi, DR. H. Rahmat Effendi. foto Antonio Riansyah
      

IJN - Jawa Barat | Ratusan peserta memenuhi Gedung Fakultas limu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam 45 Bekasi, tepatnya di Jalan Cut Meutia Kota Bekasi mengikuti diskusi Focus Group Discusion (FGD) dengan tema "Jaringan Kelembagaan dalam Pencegahan Dini Konfik Sosial di Kota Bekasi" Kamis 21 Maret 2019.

Pantauan Indojayanew.com, tamu yang datang dalam diskusi, Wali Kota Bekasi, Kepala Kesbangpol, Kapolres Bekasi, Rektor UNISMA dan  tokoh-tokoh masyarakat, Dosen serta perserta tamu undangan lainnya.

Panitia FGD, Andi Sopandi, BA menyampaikan Keberhasilan dari diskusi untuk memperoleh masukan atau informasi mengenai permasalahan yang bersifat lokal dan spesifik. Ini merupakan suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu masalah tertentu yang sangat spesifik. Tujuan agar setiap peserta mendapat kesempatan untuk berbicara, mengemukakan pendapat dan terlibat aktif dalam diskusi. Peserta diskusi dibagi perkelompok berasal dari berbagai lembaga lainnya bisa ikut dalam diskusi kelompok ini, dengan satu populasi sasaran. Pada Intinya dari acara ini adalah ingin menyatukan atau membuat situasi dan kondisi di Kota Bekasi agar bisa kondusif, penduduk Kota Bekasi yang heterogen serta dalam kegiatan ini untuk menggali potensi di wilayah dan perlu diketahui bahwa Kota Bekasi sudah mendapat penghargaan kota toleran dan orang Bekasi sangat-sangat menghargai keberagaman.

Sementara dalam sambutan Rektor Unisma '45 Prof. DR. Nandang Najmulmunir, menyampaikan Ucapan terima kasih atas kehadirannya Wali Kota DR. H. Rahmat Effendi dan para undangan lainnya atas acara FGD.

"Kami sangat tersanjung dan terharu karena kedatangan pemimpin wilayah Kota Bekasi yang begitu padat acaranya, namun masih bisa menyempatkan diri hadir dalam acara ini," terang Rektor.

Kampus kami adalah merupakan kampus yang memperjuangkan mahasiswanya dalam menjalankan negara kesatuan Republik Indonesia, dengan berbagai macam kurikulum yang berkaitan dengan kurikulum yang sesuai dengan ketentuan kementrian pendidikan dan kebudayaan. Bahkan Unisma sudah menyekolahkan 23 orang Doktor, termasuk pak Andi, mudah-mudahan cepat lulus, sedangkan Visi misi Unisma '46 adalah terwujudnya universitas yang menghasilkan Insan Khairu Ummah bagi masyarakat.

Lanjut Rektor, misi membudayakan nilai-nilai Aqidah yang berpedoman Al-Qur’an dan memerankan diri dalam proses perubahan masyarakat di lingkungan sekitar. Serta mengembangkan dan menerapkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat dan memilik jiwa kebangsaan, kemandirian. Karena tidak memiliki warisan dari pendiri Unisma, maka Unisma merupakan bagian dari bangsa ini dan jangan diragukan lagi Unisma adalah NKRI dan Pancasila adalah bagian dari Islam dan saya berharap di Kota Bekasi jangan ada lagi yang anti Pancasila.

Selanjutnya, Walikota Bekasi, DR. H. Rahmat Effendi dalam sambutannya, Assalamualaikum Wr. Wb., puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, pada hari ini kita dapat berkumpul bersama dalam rangka mengikuti acara Fokus Disscusion Group (FGD) jaringan kelembagaan dalam pencegahan dini konflik sosial di Kota Bekasi dalam keadaan sehat wal'afiat.

Kota Bekasi merupakan kota yang memiliki laju pertumbuhan diatas rata-rata nasional, diatas provinsi Jawa Barat, Kota Bekasi merupakan salah satu kota tertoleransi di Indonesia dengan masyarakatnya yang heterogen. Kota Bekasi memiliki sedikit persoalan-persoalan terkait toleransi, oleh karena itu saya sebagai kepala daerah harus bisa menempatkan diri disemua kaki, golongan dan agama, Dibidang pelayanan publik, pemerintah Kota Bekasi, sudah menyerahkan semua pelayanan kepada 3 pelayanan terpadu di wilayah Kota Bekasi, antara lain di Pondok Gede, Cibubur dan Bekasi Timur, sehingga kami sudah sangat mempermudah kepada para investor yang akan berinvestasi di Kota Bekasi.

Para peserta Fokus Disscusion Group (FGD), pemerintah Kota Bekasi mempunyai visi menciptakan masyarakat yang kreatif, cerdas, maju, sejahtera dan ihsan dalam satu kesatuan yang utuh. Dengan demikian, merupakan tanggung jawab dan kewajibam setiap warga Kota Bekasi untuk berpartisipasi dalam mewujudkan dan kesejahteraan di seluruh wilayah Kota Bekasi, serta berhak pula untuk hidup keamanan, ketentraman dengan aman, nyaman, bebas dan merdeka. Namun, layaknya sebuah daerah, pasti terdapat atau mempunyai persoalan dan perbedaan yang dapat melahirkan persoalan tersebut dapat berupa konflik horisontal, konflik vertikal maupun konflik sosial yang dapat mengganggu ketertiban, keamanan dan kenyamanan masalah atau konflik, kehidupan masyarakat.

Konflik muncul dengan menggunakan simbol-simbol etnis, agama, dan ras. Hal ini memungkinkan terjadi akibat akumulasi tekanan secara mental, spiritual, politik sosial, budaya dan ekonomi yang dirasakan oleh sebagian masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya Fokus Disscusion Group (FGD), jaringan kelembagaan dalam pencegahan dini konflik sosial di Kota Bekasi, dengan melibatkan unsur Kominda, Kasi Trantib, FKDM, Akademisi serta tokoh masyarakat agar dapat diketahui sedini mungkin akan adanya ancaman tantangan, hambatan dan gangguan baik yang disebabkan oleh aktor internal maupun eksternal, Sehingga upaya pencegahan deteksi dini dapat dilaksanakan secara sungguh-sungguh dipertanggung masyarakat, serta dapat dicarikan formula pencegahannya sehingga keamanan, ketertiban dan kenyamana Kota Bekasi dapat selalu terjaga akurat dan dapat dipertanggung jawabkan, Pungkas Wali Kota Bekasi.

Setelah menyempaikan sambutannya, Wali Kota Bekasi "saya nyatakan dengan resmi dibuka kegiatan Fokus Disscusion Group (FGD) dengan tema "Jaringan Kelembagaan Dalam Pencegahan Dini Konflik Sosial di Kota Bekasi"
 

Penulis : Antonio Riansyah

Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas