Deti Supandi Meha (21) ketika disyahadatkan memeluk Islam, dituntun Ustadz Muslim Bancin, di Mesjid Ali Abdul Wahab Al-Muthawwa, Desa Napa Galuh, Danau Paris, Aceh-Singkil.
IJN - Aceh Singkil | Setelah merasa mendapat hidayah, seorang wanita muda kelahiran tahun 1998, asal Tapanuli Tengah (Tapteng), Deti Supandi Meha (21), secara sadar dan dorongan hati nuraninya, Jum'at, 23 Agustus 2019, secara resmi memeluk agama Islam.
Dalam prosesi pensyahadatan Deti Supandi Meha, yang sebelumnya beragama Kristen itu, dilaksanakan usai shalat Jum'at, sekira pukul 14.00 wib, di Desa Napa Galuh, Kecamatan Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil.
Pensyahadatan wanita muda berusia 21 tahun itu di bimbing oleh Ustadz Muslim Bancin, S. Pdi, di Mesjid Ali Abdul Wahab Al-Muthawwa, Desa Napagaluh, mengikuti bacaan kedua syahadat dengan perlahan-lahan.
Selanjutnya, sebagai bukti telah resmi memeluk Islam, dihadapan para saksi pengurus mesjid, Kepala Kampung Napagaluh, wanita muda itu menandatangani surat pernyataan memeluk Islam diatas materai.
Usai pensyahadatan, Ustadz Muslim Bancin, S. Pdi, memberikan sedikit tausiah kepada Deti Supandi Meha dan semua hadirin yang hadir.
Salah seorang saksi dalam proses Pensyahadatan itu, Ustadz Maruli Tumangger, M. Ag mengatakan, keputusan wanita muda itu memeluk Islam atas kehendak hati nuraninya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. Hal tersebut terlihat dalam surat pernyataan yang ditanda tanganinya.
"Semoga setelah memeluk agama Islam, Deti bisa lebih mendalami ilmu agama Islam dan dekat, taat kepada Allah SWT. Insya Allah Deti akan di bimbing oleh Dai Perbatasan, Penyuluh Kemenag, dan warga muslim danau paris," ujarnya.
Deti Supandi Meha dalam pernyataan yang ditanda tangani nya menyatakan, pindah agama memeluk agama Islam atas kehendak dan dorongan hati nuraninya tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.
Penulis : Erwan
Editor : Mhd Fahmi
