IJN - Bandung | Saat yang dinanti oleh Satgas Citarum Harum Sektor 21 -16, rupanya terjadi juga pada Rabu, 18 Desember 2019. Gerangannya, hari itu hadir Kepala Desa Cangkuang Wetan Asep Kusmiadi S.Pd, M.Pd yang baru dua minggu menjabat.
Kehadirannya disambut jajaran Dansubsektor 16, meninjau lokasi bongkaran untuk akses jalan yang menghubungkan dua kampung-Sekeandur dan Bojongsereuh, di Desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sebelum melakukan peninjauan ini pun, Kepala Desa ini berkunjung ke posko Satgas Sektor 21 Subsektor 6 di Kampung Bojongsuren, Desa Pasawahan.
Tujuannya, selain bersilaturahmi dengan jajaran SubSektor Satgas Citarum Harum, juga memastikan tidak ada persoalan lagi terkait pembebasan lahan yang akan digunakan sebagai akses jalan.
"Tadi pagi saya tadi mendapat kabar dari anggota Satgas Subsektor 6 sungai Citepus serta dari perwakilan masyarakat RW 7 (Bojongsereuh) sekaitan dengan masalah pembebasan lahan ada sedikit masalah tentang kejelasan status tanah, namun sekarang sudah beres," ujar Asep Kusmiadi.
Saat meninjau lokasi yang akan dijadikan akses jalan ini, pihaknya juga memastikan bahwa dirinya dan masyarakat mendukung program Citarun Harum, khususnya sektor 21 subsektor 6 sungai Citepus.
Diketahui garapan umum Satgas Citarum Harun di Subsektor 16 21 sejak dua tahun lalu, di antaranya pemeliharaan sungai, penanganan pencemaran sampah, normalisasi sedimentasi sungai, hingga rencana pembukaan akses jalan yang sedang dalam proses pengerjaan.
"Ini sangat luar biasa, banyak perubahan yang sangat maju, yang jelas akses (jalan) yang tadinya sempit ketika dibuka menjadi akses roda empat, ini akan meningkatkan perekonomian, sosial, pendidikan, minimal harga tanahnya jadi tinggi, jadi akan banyak kemajuan yang luar biasa. Pokoknya banyak membantu warga…" ujar Kades mengapresiasi kerjasama warganya dengan jajaran Subsektor 16 – 21 Citarum Harum.
Pembuatan Jalan itu
Adapun proses pembebasan lahan selebar 4 meter dari bibir sungai yang akan dibuat akses jalan sepanjang 1,8 Kilometer di bantaran sungai Citepus ini, progres penyediaan lahannya sudah mencapai progres 97,5 persen. Dari 40 bangunan yang ditertibkan tinggal 1 bangunan yang belum dibongkar.
"40 rumah warga yang ditertibkan tidak semuanya kita bongkar, hanya sebagian saja, yang dibutuhkan hanya 4 meter dari bibir sungai untuk jalan inspeksi," ujar Dansubsektor 21-6 Citepus, Peltu Edy Purwanto.
"Dari 40 rumah itu, warga sukarela membongkar rumahnya, kami Satgas hanya membantu mengerjakan. Tinggal tersisa satu bangunan lagi, pemilik bangunan masih belum merelakan rumahnya dibongkar karena merasa memiliki hak atas tanahnya," tuturnya sambil berucap syukur atas kehadiran Kepala Desa Asep Kusmiadi menuntaskan sedikit ganjalan selama ini.
Penulis: Harri Safiari