IJN - Kota Langsa | Hampir sepanjang 3 Km jalan bekas rel Kereta Api Indonesia (KAI) yang terbentang dari pusat Kota hingga Kecamatan Langsa Baro yang menjadi jalan alternatif warga Kota Langsa kini kondisinya sudah mulai hancur dan terdapat genangan air di berbagai bagian, Jumat (14/6).
Amatan IndoJayanews.com, dari jalan persis di depan asrama Polri hingga Gampong Birem Puntong hampir sepanjang jalan pada bagian tertentu terlihat lubang dan aspalnya juga sudah terkelupas.
Kondisi ini sangat miris karena lintasan jalan itu merupakan jalan alternatif bagi pengguna jalan selain jalan A Yani yang merupakan jalan protokol yang sangat padat pengguna jalan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD II KNPI Kota Langsa, Mukhtar Amd, kepada wartawan menjelaskan, hendaknya jalan rel kereta api tersebut segera diaspal.
"Jalan yang panjangnya mencapai 3 km itu sekarang sudah berdebu dan sangat dikeluhkan warga sekitar. Selain itu, kondisi jalan juga digenangi air dan becek jika musim penghujan," tuturnya.
Karenanya, Mukhtar meminta pihak Pemerintah Aceh dan Pemko Langsa segera menganggarkan kembali pembangunan jalan KAI yang sudah lama terbengkalai hampir 3 tahun.
"Kalau tidak segera diaspal kembali, kami akan laporkan ke pihak kementerian Pekeraan umum di Jakarta, ini jalan umum untuk kepentingan umat dan mayarakat Kota Langsa," katanya.
Dijelaskan Mukhtar, jalan bekas rel KAI Langsa itu sekarang menjadi jalan umum dan digunakan untuk masyarakat Kota Langsa, kalau pihak PT KAI mau minta ganti rugi, segenap lapisan masyarakat siap mengumpulkan uang receh untuk bayar tanah bekas Rel KAI yang saat ini digunakan oleh umum maupun masyakata Kota Langsa.
"Kita juga meminta kepada anggota DPR-RI Dearah Pemilihan 2 Aceh segera memikirkan kepentingan umum termasuk jalan bekas rel KAI Langsa," pintanya.
Meski demikian, tanah negara yang masih di bawah BUMN PT Persero KAI itu sudah selayaknya dihibahkan kepada Pemko Langsa karena tanah itu berlokasi di jantungnya Kota Langsa dan sebagai penghubung jalan.
Penulis: Redaksi