13 Nov 2018 | Dilihat: 757 Kali

YARA Berikan Bantuan Kepada Satu Keluarga yang Tinggal di Gubuk

noeh21
Pembina YARA Miftahul Jannah ST, berikan bantuan kepada warga miskin Aisyah di Pidie
      

IJN - Pidie | Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) memberikan bantuan kepada warga miskin yang rumah tidak layak huni, tepatnya Desa Dayah Kampong Pisang, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, Selasa 13 November 2018.

Kunjungan YARA pada kemukiman warga miskin yang tinggal di gubuk, dihadiri oleh ketua YARA Safaruddin SH, ketua perwakilan YARA Banda Aceh, Embong, dan ketua YARA Pidie, Junaidi serta komunitas di Pidie.

Pantauan indojayanews.com, bantuan tersebut langsung diserahkan oleh pembina YARA Miftahul Jannah, ST, kepada warga miskin  Pidie Aisyah, bantuan tersebut yakni, Beras dua karung, Indomie dua dus, telor, gula, dan lainya.

"Bantuan ini dapat meringankan beban warga miskin yang tinggal di dalam gubuk," Kata Ita kepada indojayanews.com.

Ia sangat prihatin masih ada warga yang seperti ini, Ia berharap kepada pemerintah Aceh agar dapat memberikan bantuan rumah duafa untuk keluarga ini, apalagi ada program pemerintah Aceh hebat.

"Jangan ada lagi warga Aceh yang miskin dan tinggal tidak layak huni," pungkas Ita.

Sementara Aisyah mengatakan, sangat berterima kasih kepada YARA dan sudah memberikan bantuan kepada keluarga kami warga yang kurang mampu ini.

"Alhamdulillah terimakasih kepada ibu pembina YARA (Miftahul Jannah, ST) melihat keluarga kami, dan terimakasih untuk bantuan sembakonya," kata Aisyah.

Sebelumnya diberitakan Serambi Indonesia
Pasangan suami isteri Syakya (46) dan Aisyah (40) bersama tujuh anaknya tinggal di gubuk reot di Desa Dayah Kampong Pisang, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie.

Keluarga ini telah tingga hampir 19 tahun di rumah tak layak huni. Mirisnya, rumah yang ditempati keluarga miskin itu ternyata disulap dari tempat menyimpan pakan ternak (jerami), yang tidak digunakan lagi. Kondisi rumah yang ditempati Syakya bersama keluarganya sangat menyedihkan. Rumah ukuran 3×5 itu nyaris roboh

Dinding rumah dari papan kayu yang telah lapuk dan berlubang. Juga atap rumah dari daun rumbia hampir semua bocor.

Sehingga saat turun hujan warga ini bingung harus tidur di mana. Di dalam rumah tersedia dua tempat tidur dari bambu. Kelambu sebagai pelindung dari serangan nyamuk, sebagian telah robek dan lusuh.

Syakya berharap adanya bantuan dari Pemkab Pidie untuk membangun rumah layak huni untuk keluarganya. Karena dirinya bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan yang tidak jelas. (RH)

Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas