IJN - Jakarta | Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh, Safaruddin meminta Ketua Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) Pusat, Komjen Pol. Dr. M. Iriawan SH. MM. MH, untuk menegur pengurus IMBI Aceh terkait dengan permintaan dialokasi anggaran kegiatan touring Damai Aceh jelang 15 tahun perdamaian Aceh, yang memantik ragam komentar di jejaring maya sejak Rabu lalu.
Kegiatan yang menyerap anggaran Rp 305.663.796 heboh setelah beredarnya surat dari Sekda Aceh kepada bupati/wali kota, meminta fasiltasi pengamanan lalu lintas untuk acara hobi orang kaya.
Walaupun informasi terakhir bahwa anggaran tersebut telah dibatalkan dan IMBI Aceh tetap melakukan touring tanpa menggunakan uang dari APBA, pun demikian ini perlu mendapat atensi serius dari ketua IMBI Pusat.
Patut diduga IMBI Aceh membatalkan memakai uang APBA karena sudah duluan terungkap ke publik dan dilakukan dengan mengundang anggota IMBI dari luar Aceh pada masa pandemi Covid-19.
"Yang kami tahu pecinta IMBI itu kan semuanya orang kaya, kendaraannya saja ratusan juta, jadi sangat tidak logis ketika mau menerima kegiatan yang uang minyaknya di alokasikan dari uang rakyat,"kata Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh, Safaruddin. Kamis 13 Agustus 2020.
Safaruddin mengungkapkan, Ini mempermalukan IMBI di seluruh Indonesia karena mau terima uang rakyat. "Maka YARA meminta ketua Umum pusat, Jenderal Iriawan untuk menegur pengurus IMBI Aceh agar tidak menerima kegiatan IMBI yang dibiayai dari uang negara. level klub motor besar kok minta uang ke negara, bikin malu seluruh pengurus IMBI,"ungkap Safar.
Safaruddin menambahkan, uang yang sudah dialokasi ini batal dipakai karena banyak keritikan dari berbagai unsur di Aceh.
"Karena alokasi dana dari APBA tersebut bocor ke publik, jika saja ini tidak bocor ke Publik tentu sudah dipakai, dan ini tentu sangat melukai hati masyarakat di Aceh yang angka kemiskinan nya masih juara satu di Sumatera,”demikian tutup Safaruddin.
Penulis: Hendria Irawan