IJN | Subulussalam - Banyaknya proyek yang berasal dari dana Otsus tahun 2018 di Kota Subulussalam perlu pengawasan ekstra dari konsultan pengawas yang ditunjuk oleh pemerintah. Salah satu yang perlu diawasi mengenai kualitas pekerjaan yang dikerjakan oleh rekanan agar sesuai dengan spesifikasi.
Demikian disampaikan Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Kota Subulussalam, Edi Sahputra Bako kepada IJN, Sabtu 8 Desember 2018. Menurut Edi, salah satu contoh mengenai pembangunan drainase di jalan T. Umar tepatnya di depan masjid Taqwa yang sempat dibongkar oleh rekanan sendiri karena saat di cor bagian tutup di sumbat menggunakan batu mangga untuk menyesuaikan ketinggian dinding drainase.
Baca Juga : Diprotes, Pembangunan Drainase Dibongkar
"Kita berharap, konsultan pengawas agar betul-betul mengawasi terhadap persoalan proyek di daerah ini agar sesuai dengan gambar, baik yang bersumber dari dana Otsus maupun APBK dengan tidak sembarangan mengawsi pekerjaan kontraktor yang tidak professional. Buruknya tetap kepada masyarakat Kota Subulussalam karena yang memakai kita sendiri, " ujar Edi.
Edi juga mengingatkan kontraktor agar tidak asal-asalan dalam mengerjakan proyek di Kota Subulussalam dan terkesan sekedar keruk keuntungan. Sebab, kata Edi, dari jumlah proyek yang berasal dari anggaran Otsus kebanyakan dikerjakan orang luar Subulussalam sehingga perlu pengawasan yang ketat "Jika proyek dikerjakan asal-asalan yang rugi masyarakat Kota Subulussalam, " ucapnya (AB)