IJN - Aceh Timur | Munculnya berita rumah rehab yang tak kunjung diselesaikan di Desa Alue Raya, Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur menuai kecaman dari berbagai pihak, karena penerimanya adalah masyarakat Miskin.
Yunan nasution kepada Indojayanews.com, Sabtu, 8 Februari 2020 menyampaikan harapannya kepada seluruh Keuchik (Kepala Desa red-) di Aceh Timur untuk ikut mengawasi semua proyek yang ada di desanya masing-masing.
"Saya berharap semua geucik berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap semua proyek yang ada di desanya sebagai bentuk social control terhadap penggunaan anggaran negara, jangan terkesan para Keuchik tutup mata," harap Yunan.
Yunan menjelaskan, seperti kasus rumah rehab di Desa Alue Raya, Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur yang menurut informasi dari pendamping program bahwa jumlah anggarannya Rp 17.500.000 (tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah) sedangkan Rp 2500.000 (dua juta lima ratus ribu) untuk ongkos tukang, dan Rp 15.000.000 (lima belas juta) untuk membeli matrial, sementara yang baru direalisasikan bervariasi, ada yang Rp 8000.000 (delapan juta), dam Rp 12000.000 (dua belas juta) yang jelas belum terserap habis 15 juta tersebut.
"Hal ini sangat disayangkan karna penerimanya adalah masyarakat yang ekonominya lemah, dari jumlah keseluruhan program rehab rumah tersebut ada 400 unit di Aceh Timur. Agar masalah ini tidak menjadi bola liar dan terkesan saling tuding maka kami akan melaporkan masalah ini kepada aparat penegak hukum dalam waktu dekat," pungkas Yunan.
"Bukan hanya proyek rumah rehab saja. Saya berharap semua Keuchik ikut berperan aktif dalam melakukan control social terhadap semua proyek yang menggunakan anggaran negara baik itu APBN, APBA dan APBK untuk mempersempit ruang gerak mafia proyek," tutup Yunan.
Penulis : Mhd Fahmi