IJN - Jawa Barat | Ratusan santri di Ponpes Al Qur’an Al Falah 2 Nagreg di Jl. Raya Nagreg No. 35 Pamucatan Nagreg Kendan Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Minggu 14 April 2019, tampak memencarkan wajah ceria. Pasalnya, puluhan drum sampah yang ada di Ponpes ini, yang selama ini bertumpuk dalam waktu sekejap, musnah terbakar.
Ditelisik salah satu penyebabnya, adalah Kol, Inf. Yusep Sudrajat selaku DanSektor 21 dari Program Citarum Harum, yakni dari satuan tugas revitalisai sungai ‘terkotor sedunia pada 2017’, bersama rekannya Joko Purnomo, dan Aep yakni tokoh warga Cicalengka & Jatinangor, plus H Ade dan H Ano dari Tel-U, pada hari Minggu itu meresmikan mesin pemusnah sampah atau incinerator, yang ramah lingkungan.
Baca Juga :
Yusep Sudrajat Minta Tangani Sampah Biar Sungai Citarum Bersih
“Adik-adik hari ini kita sudah mulai bisa memanfaatkan mesin pemusnah sampah, yang ramah lingkungan. Silahkan, bergiliran memberdayakan mesin ini,” sambut Yusep dengan wajah sumringah.
Pada kesempatan yang sama pimpinan Ponpes Al Qur’an Al Falah 2 Nagreg, KH. Cecep Abdullah: ”Tim dari Pak Kolonel Yusep ini dalam beberapa hari telah berjuang keras. Nyatanya, bisa mewujudkan mesin ini. Kita sekarang harus lebih giat memberdayakan sampah. Selama ini sampah selalu menjadi masalah, semoga dengan mesin ini bisa menjadi berkah.”
Selanjutnya Yusep Sudrajat usai memperkenalkan dan memulai operasional incinerator ini, menyatakan secara bertahap akan menerapkannya di berbagai area di bantaran sungai Citarum.
Baca Juga :
Yusep Sudrajat Letakkan Batu Pertama Pemusnah Sampah di Bandung
”Tentu, perlu tahapan karena pengadaannya memerlukan biaya tak sedikit,” paparnya sambil menambahkan –“Terpenting, bagaimana menggugah kesadaran para tokoh setempat. Contohnya, mesin ini, berasal dari sumbangan para donator, lalu kita salurkan ke sini.”
Diperoleh info, kemampuan mesin ini yang dirintis oleh H. Ano dan tim selama bertahun-tahun, enerji-nya berbahan bakar air dan solar, dengan perbandingan satu banding tiga. Kemampuannya untuk memusnahkan aneka jenis sampah bisa sampai 1 ton (8 jam kerja) per hari.
“Prioritasnya, musnahkan sampah dahulu. Dari abunya, kita bisa manfaatkan sebagai sarana pupuk tanaman, atau pakan ternak. Tentu, perlu treatment khusus. Ponpes ini kami dampingi, hingga para santri terampil dan berdaya guna,” papar H. Ade salah satu dari tim akselerator incinerator di Ponpes ini.
Penulis : Harri Safiari
Editor : Mhd Fahmi