IJN - Banda Aceh | Dinas Sosial Aceh selama ini rajin turun ke daearh tertinggal untuk mendata dan melihat langsung kondisi masyarakat Aceh di daerah-daerah tertinggal. Menurut Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, dinas sosial rutin mengadakn baksos di daerah-daerah tertinggal menyelenggarakan kesejahteraan sosial.
Pada rapat Koordinasi Pembangunan Kesejahteraan Sosial tahun 2020 dengan kepada dinas dan kasubbag program dinas sosial kabupaten/kota di salah satu hotel di Banda Aceh, Kamis malam 29 November 2019, Kadis Sosial Aceh itu turut mengajak anggota DPRA untuk ikut pada kegiatan-kegiatan baksos yang dilakukan Dinas Sosial Aceh di daerah-daerah tertinggal.
"Kami mengajak bapak-bapak dewan yang terhormat untuk sama-sama membangun Aceh dengan cara kita turun bersama-sama ke daerah-daerah tertinggal ini," ajak Alhudri.
Para anggota DPRA yang hadir tersebut antara lain, dari Partai Aceh, Tarmizi Panyang, Sulaiman, dan Tgk Muhammad Yunus. Kemudian dari Partai Gerindra, Abdurrahman Ahmad, dan Khairil Syahrial, dan dari Partai SIRA Muslem.
Menurut pengakuan Alhudri, baksos di daerah-daerah tertinggal merupakan perintah Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk bekerja bersama-sama dengan dinas teknis terkait. Ada beberapa daerah yang sudah dilakukan baksos, diantaranya di Kemukiman Jamat, Aceh Tengah, Desa Sikundo Aceh Barat, dan Desa Bintah di Aceh Jaya.
Baksos yang dilakukan di tiga daerah tertinggal tersebut ikut dihadiri oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dengan melibatkan belasan SKPA terkait. Tujuannya adalah agar masyarakat tahu bahwa pemerintah Aceh hadir di tengah-tengah masyarakat yang selama ini jauh dari akses pelayanan pemerintah.
"Seperti di Jamat, kita ajak lintas dinas terkait, kemudian Sikondo sudah dibangun 39 rumah komunitas adat terpencil dari Kementrian Sosial, MCK dari CSR perusahaan, jembatan, dan juga listrik, di Bintah Aceh Jaya yang jaraknya 26 kilometer masuk ke dalam, dimana jembatan sudah hancur, harga sawit turun, dan alhamdulillah tahun depan jembatan akan dibangun," jelas Alhudri.
Baru-baru ini Dinas Sosial Aceh juga baru melakukan penjajakan dan pemetaan awal di Desa Blang Pandak, daerah pedalaman dan tertinggal di Kabupaten Pidie. Penjajakan tersebut dilakukan untuk meninjau secara langsung sebelum dilakukan bakti sosial bersama Plt Gubernur Aceh dan lintas dinas.
"Kami ingin mendapat dukungan dari bapak-bapak (DPRA), kami ini hanya leader dan pintu masuk saja. Berkenan untuk hadir ke baksos di Blang Pandak di Kaki Gunung Halimun Tangse pada pertengahan Desember nanti. Kami tinggal menunggu kesedian Pak Gubernur, kenapa dengan Pak Gubernur, agar SKPA lain ikut serta,” harap Alhudri.
Alhudri juga meminta dukungan DPRA dalam upaya pembangunan kesejahteraan sosial di Aceh, karena persoalan sosial merupakan salah satu urusan wajib, apalagi kehadiran sejumlah anggota DPRA pada kegiatan tersebut dinilai Alhudri, sesuatu yang langka dan awal untuk membangun Aceh lebih baik.
"Mari sama-sama kita Pak, dan jujur (kehadiran anggota DPRA) ini baru pertama sekalinya semenjak saya pertama bertugas di provinsi, ini luar biasa, saya tidak sanggup gambarkan,” ujar Alhudri.
Sementara itu, mewakili dari anggota DPRA lainnya, Tarmizi Panyang, mengapresiasi kinerja Alhudri. Menurut dia, Alhudri adalah kepala dinas yang kinerjanya dalam membangun Aceh di lapangan patut diapresiasi.
“Nanti akan kita tingkatkan urusan sosial, karena pembangunan itu kan tidak hanya butuh di bidang fisik, namun di bidang sosial juga dibutuhkan. Dan terimakasih Pak Kadis sudah mengajak kami untuk ikut kegiatan baksos, kami tunggu undangannya,” kata Tarmizi.
Editor: Hidayat. S