21 Mar 2025 | Dilihat: 145 Kali

IHSG Anjlok, Wakil Ketua MPR Minta Peran Investor Institusional Domestik Diperkuat

noeh21
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno. Foto. Detik.com
      
IJN - Jakarta | Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menanggapi anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa 18 Maret 2024.

Ia meminta pemangku kebijakan sektor keuangan agar memperkuat peran investor institusional domestik untuk menahan gejolak saham di masa mendatang.

"Kita semua mengetahui bahwa investor saham terbesar di BEI adalah investor asing dan investor ritel domestik. Kedua investor ini sangat rentan terhadap rumor, sehingga ketika ada berita ketidakpastian di pasar, mereka langsung mencari sarana investasi yang lebih stabil dan menjual portofolio sahamnya," ujar Eddy dalam keterangannya, Kamis 20 Maret 2025.
 
"Hal ini menyebabkan rentannya pasar modal kita terhadap sentimen negatif investor asing maupun ritel dalam negeri," imbuhnya.
 
Eddy yang juga mantan bankir investasi Merrill Lynch ini juga mendorong agar para lembaga institusional domestik memperkuat perannya dalam menstabilkan pasar melalui revisi kebijakan.
 
"Sudah saatnya peran investor institusional domestik seperti BPJS Ketenagakerjaan, Taspen dan lembaga pengelola dana jangka panjang lainnya dikuatkan perannya untuk dapat menstabilkan pasar ketika menghadapi gejolak sebagaimana kita alami hari Selasa yang lalu," ungkapnya
 
"Salah satu persyaratan agar lembaga institusional domestik ini bisa aktif menopang stabilitas pasar antara lain, adalah dengan merevisi peraturan yang melarang mereka melakukan penjualan saham dalam rangka 'cut loss' selama ini," sambung Eddy.
 
Eddy menegaskan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini juga telah mengizinkan perusahaan terbuka yang melantai di bursa melakukan buyback saham tanpa melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akibat anjloknya IHSG.
 
"Toh hari ini (19/3), OJK telah memperbolehkan buy back saham tanpa RUPS sebagai solusi jangka pendek yang jitu. Sekalian saja direvisi aturan cut loss tersebut agar peran investor institusional domestik semakin dominan," ungkapnya.
 
 
"Selain itu, untuk menghindari ramainya rumor yang menyebabkan ketidakpastian pasar, sebaiknya para stakeholders, khususnya regulator mengambil inisiatif untuk meredam berita-berita yang membingungkan pasar dengan memberikan penjelasan yang dapat menghentikan peredaran rumor tersebut lebih lanjut", pungkas Eddy




Sumber : Detik.com
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas