18 Feb 2020 | Dilihat: 373 Kali

Kebangkitan Sektor UMKM di Banda Aceh Mampu Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Kota

noeh21
Wali Kota Banda Aceh memantau pertumbuhan UMKM di Banda Aceh/IJN
      
IJN - Banda Aceh | Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), di Kota Banda Aceh mengalami kebangkitan, baik dari sisi jumlah maupun dari sisi kualitas. Hal ini disampaikan Aminullah, Minggu 16 Februari 2020 lalu usai meninjau lapak UMKM di sepanjang area Car Free Day (CFD), di Jl Tgk Daud Beureueh.

Mantan Dirut Bank Aceh ini mengatakan, pertumbuhan UMKM di ibukota Provinsi Aceh ini tidak terlepas dari komitmen tinggi Pemko Banda Aceh yang diterjemahkan dalam berbagai program. Ia pun menceritakan ide membangun Lembaga Keuangan Mikro Syariah, PT Mahirah Muamalah Syariah (MMS).

Kata Aminullah, salah satu tujuan mendirikan MMS adalah untuk membantu masyarakat kecil mendapatkan modal mengembangkan usahanya, termasuk UMKM. Data pertumbuhan usaha mikro tersebut, pada tahun 2017 hanya 9.591, tahun 2018 naik menjadi 10.944, dan semakin meningkat pada tahun 2019 yaitu 12.012 UMKM.

Kondisi ini kemudian berdampak pada menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan. "Ini dampaknya, dengan semakin banyaknya tumbuh UMKM maka semakin banyak terbuka lapangan kerja baru. Dampak positifnya angka pengangguran dan kemiskinan menurun. Tahun 2017 angka kemiskinan 7,44 persen turun menjadi 7,22 pada tahun 2019. Sementara angka pengangguran turun dari 7,75 pada 2017 menjadi 7,29 pada 2018 lalu," ungkapnya.

Selain memberikan kemudahan modal usaha, Pemko juga melahirkan program-program lainnya agar sektor usaha kecil seperti UMKM bisa bangkit dan mengalami kemajuan, salah-satunya dengan memperbanyak event di Banda Aceh, baik skala lokal, nasional bahkan internasional.

Event-event tersebut memberi kesempatan bagi usaha-usaha kecil meningkatkan penjualan produk mereka. "Dengan banyaknya event, kunjungan wisata semakin meningkat. Tahun 2019 lalu wisatawan yang datang sudah mencapai 503.992, meningkat signifikan dari tahun 2017 yang hanya 288 ribu. Ini menjadi kesempatan bagi UMKM kita," katanya.

Selain itu, Pemko Banda Aceh juga memperbanyak ruang publik untuk membuka kesempatan bagi para pedagang dan UMKM, seperti di Blang Padang, Ulee Lheue, area CFD dan pasar-pasar dalam wilayah kota. Kebangkitan dan pertumbuhan UMKM juga ditandai dengan pertumbuhan ekonomi. Tercatat pada tahun 2017 ekonomi hanya tumbuh 3,13 persen, dan saat ini naik menjadi 4,86 persen.

Income percapita penduduk Banda Aceh juga menjadi salah-satu indikator pertumbuhan ekonomi Kota Gemilang. “Pada tahun 2017, income per capita masyarakat Banda Aceh adalah Rp 64,1 juta dan saat ini sudah naik hingga Rp 66,2 juta.  Income per capita kita bahkan berada diatas rata-rata nasional yang hanya Rp 56 juta," jelas Aminullah.

Begitu juga dengan Indeks Prestasi Manusia (IPM) yang berada di peringkat tiga nasional dengan angka 84,37. Pertumbuhan positif ini tidak datang dengan serta merta. Kata Wali Kota, butuh kerja keras dan kerjasama semua pihak, bukan hanya pemerintah tapi juga partisipasi masyarakat.

Untuk itu, Aminullah mengajak seluruh elemen agar pertumbuhan positif ini dapat dipertahankan, sehingga akan berdampak pada semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat kota.
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas