01 Nov 2019 | Dilihat: 688 Kali

Keren, Tanaman Pisang Diolah Menjadi Sirup, Dendeng hingga Kerupuk

noeh21
      
IJN - Aceh Barat | Pangan lokal seperti pohon pisang, dinilai menyimpan potensi untuk dikembangkan melalui diversifikasi pangan lokal. Demikian menurut pendapat Sri Maryati, Ketua Panitia Pelaksana Workshop tentang pengolahan produk berbasis tanaman lokal, Kamis 31 Oktober 2019 kemarin.

Hal itu disampaikan Sri Maryati dalam kegiatan workshop dengan tema "Inovasi dan Kreasi Produk Berbasis Tanaman Pisang" yang diadakan di aula Prodi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Teuku Umar.

"Perlu kita ketahui bahwa masih banyak anggapan masyarakat tentang pangan lokal tersebut bernilai murahan, padahal sebenarnya bahan pangan lokal menyimpan potensi untuk dikembangkan melalui diversifikasi pangan lokal," ungkapnya.

Pisang kata Sri, salah satu bahan pangan lokal yang dapat dimanfaatkan mulai dari akar, batang, daun hingga jantung pisang. "Jika diolah lebih lanjut akan menjadi pangan yang sehat, bergizi dan halal," jelasnya.

Tujuan melaksanakan workshop dengan tema ini, menurut Sri, sebab mengingat ketersediaan sumber bahan pangan lokal wilayah Indonesia khususnya di Aceh cukup melimpah.

"Tujuan workshop ini adalah melatih dan memotivasi mahasiswa untuk berwirausaha, dan meningkatkan inovasi kreativitas mahasiswa dalam pengolahan produk berbasis tanaman pisang," pungkasnya.

Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, seorang Mahasiswa harus memiliki nilai-nilai universal yaitu hard skill, soft skill, dan life skill yang nantinya sangat diperlukan oleh mahasiswa ketika lulus dari perguruan tinggi dan berada di tengah-tengah masyarakat.

Untuk memenuhi ketiga skill tersebut, Pemerintah sejak 1998 melalui kementerian terkait khususnya Kemenristekdikti, telah mengembangkan berbagai program pelatihan kewirausahaan di Perguruan Tinggi yang tujuan untuk menumbuh kembangkan jiwa wirausaha dan meningkatkan aktivitas kewirausahaan pada diri mahasiswa.

Dengan demikian diharapkan, perguruan tinggi mampu menciptakan lulusan yang tidak hanya sebagai pencari kerja, tetapi juga menjadi pembuka lapangan kerja yang tangguh, inovatif, kreatif dan mampu bersaing dengan dunia usaha sebenarnya.

Workshop ini menghadirkan 3 orang narasumber; Hasanuddin Husin SP MSc, salah satu alumni UGM yang diminta memberikan materi tentang pengolahan kulit pisang menjadi kerupuk yang sehat, bergizi dan halal. 

Kedua, Novriaman Pakpahan STP MSi, merupakan alumni IPB, memberikan materi tentang pengolahan pomade bonggol pisang, dan yang ketiga adalah Lia Angraeni SP MSc, salah satu alumni Mae Fah Luang University, Thailand. Ia memberi materi tentang pengolahan abon jantung pisang. 

Ketiga narasumber tersebut merupakan dosen tetap pada Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian UTU.

Selain pemaparan materi dan workshop bertema produk olahan tanaman pisang, dalam kegiatan ini juga ditampilkan beberapa produk olahan dari tanaman pisang hasil kreasi dari para dosen, mulai dari sirup daun pisang, dendeng jantung pisang, abon jantung pisang, pomade bonggol pisang, cookies batang pisang, kerupuk kulit pisang, chiffon banana cake dan bolu pisang, yang semuanya merupakan hasil diversifikasi produk dari tanaman pisang.

Workshop ini dibuka oleh Ir Yuliatul Muslimah, MP selaku Dekan FP UTU. Dalam arahan dan bimbingannya mengaku apresiasi panitia yang telah melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan mengadakan workshop  tersebut.

"Kegiatan ini luar biasa, karena mengangkat tema Inovasi dan Kreasi Produk Berbasis Tanaman Pisang. Sesuai dengan visi dan misi UTU sebagai Core of Agro and Marine Industry menindak lanjuti slogan Diversifikasi pangan lokal, khususnya tanaman pisang yang banyak ditanam di University Farm (UF) UTU," ungkapnya.

Editor: Hidayat. S