12 Jul 2019 | Dilihat: 501 Kali
Mahasiswa FP Unsyiah Telah Berhasil Bawa Produk GuSA ke Pameran Apkasi Expo Otonom 2019
Azanuddin Kurnia, SP. MP, Kabid Distanbun Aceh
IJN - Banda Aceh | Gula Sawit Aceh (GuSa) penemuan produk baru dari batang kelapa sawit yang di dipopulerkan oleh salah satu alumni mahasiswa terkemuka di propinsi Aceh, kini semakin melebarkan sayapnya.
Melalui Hermansyah Siagian, mahasiswa Fakultas Pertanian Unsyiah telah berhasil membawa produk GuSA mengikuti pameran "APKASI EXPO OTONOM 2019" bersama kopi arabica merk Executive Coffe Gayo Specialty dan tembakau hijau gayo di Jakarta Convention Center (JCC) pada 3 - 5 Juli lalu.
Dengan mendapatkan dukungan dari HIPMI Pusat, Herman berusaha membawa produk yang sudah terkenal seperti, kopi dan tembakau Aceh serta produk baru GuSA yang dipopulerkan oleh seniornya Azanuddin Kurnia, SP, MP.
"Semua produk yang saya bawa habis sebelum event berakhir," sebut Herman Jumat 12 Juli 2019 dalam rilis yang diterima Indojayanews.com.
Herman juga menambahkan, pameran tersebut telah memberi ilham dan pengalaman bagi dirinya untuk terus berbuat dan melakukan inovasi sesuai dengan kemampuan.
"Ada banyak inovasi yang muncul dalam pameran ini, dan saya bangga bisa menjadi salah satu saksi dalam event tersebut," ungkap Herman.
Terpisah, Ketua Ikatan Keluarga Alumni Sosial Ekonomi Pertanian FP Unsyiah, Azanuddin Kurnia. SP, MP yang memperkenalkan brand GuSA menyatakan, dirinya senang dapat membantu Herman dalam mengikuti pameran di JCC melalui produk yang dibawanya.
"Herman junior kita di HMI maupun di Kampus FP Unsyiah. Kita saling mengisi, melengkapi dan membesarkan," papar Azan.
Azanuddin, Kabid Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan di Distanbun Aceh ini juga mengungkapkan rasa kebahagiaannya. Melalui Herman, GuSa semakin terkenal.
"Alhamdulillah atas izin Allah Swt, kami akan terus memacu memproduksi dan melakukan inovasi dalam pengembangan GuSA ini," pungkas Azan.
Azanuddin menambahkan, pihaknya akan membantu melaksanakan pelatihan dengan narasumber atau instruktur dari Distanbun Aceh, penyuluh dari Aceh Tamiang maupun Tim dari IKA SEP FP Unsyiah, baik secara bersama maupun terpisah.
Dirinya juga akan coba membantu alat pengolahan gula sawit melalui Distanbun Aceh kepada kelompok tani yang mengikuti Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di lima kabupaten tahun 2019. Azan juga berharap, dengan adanya bantuan tersebut nantinya produksi gula sawit dapat terus meningkat.
Saat disinggung mengenai pemasaran GuSa, Azanuddin menjelaskan, dirinya bersama tim Sumarno dan Abdul Muis dari Aceh Tamiang kesulitan memenuhi permintaan pasar yang begitu besar peminatnya. Sedangkan wilayah Aceh Utara dan Aceh Barat sedang berjalan dan mulai diminati.
"Untuk memenuhi permintaan pasaran khususnya di wilayah Aceh Tamiang kita sudah membuka dua dapur pengolahan", sebut Azan.
Untuk di ketahui, tahun 2018 Distanbun Aceh telah melaksanakan pelatihan pembuatan gula sawit di 4 kabupaten. Sedangkan tahun 2019, baru terlaksana satu kabupaten yaitu Aceh Timur dan selanjutnya akan menyusul tiga Kabupaten. (Saiful)