IJN - Banda Aceh | Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyebut pembangunan infrastruktur merupakan simbol kemajuan. Karena itu, Nova mengharapkan semua pihak baik pemerintah, swasta maupun perguruan tinggi terus berinovasi dalam pembangunan infrastruktur.
"Kebutuhan akan konektivitas begitu cepat, kebutuhan harus diimbangi dengan pembangunan. Oleh karena itu kita perlu inovasi dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi," ujar Plt Gubernur Aceh saat meresmikan Jembatan Lamreung-Limpok, Aceh Besar, Selasa 5 Februari 2019.
Menurut Nova, sebuah negara tidak akan maju apabila pembangunan infrastruktur dihentikan. Ia mencontohkan kala ia mendatangi Portugis, 2013 silam. Saat itu Portugis sedang mengalami krisis ekonomi. Ia mengatakan, menurut parlemen setempat, krisis ekonomi Portugis disebabkan berhentinya pembangunan infrastruktur.
"Ketika tidak ada pembangunan infrastruktur, maka terjadilah krisis ekonomi yang luar biasa. Oleh karena itu saya mengingatkan jangan pernah berhenti berinovasi tentang pembangunan infrastruktur, mulai dari gagasan, perencanaan, studinya, pelaksaanaan, manajemen kontruksinya sampai dengan perawatan," kata Nova.
Ia menyebut, pembangunan infrastruktur bukan hanya berbicara fisik saja, selain fisik, infrastruktur menjadi salah satu faktor dan syarat untuk kemajuan negeri ini. Tidak bisa membangun negeri apabila hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tapi harus melibatkan pihak lain seperti swasta dan perguruan tinggi.
Plt Gubernur Aceh itu mengapresiasi semua pihak yang telah menyukseskan pembangunan jembatan tersebut, seperti Dinas PUPR (Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat), Balai Pelaksanaan Jalanan Nasional, dan PT. Perapen Prima Mandiri.
Untuk diketahui, pembangunan jembatan yang dibiayai dana Otsus itu dimulai sejak tahun 2009, dengan tujuh tahapan penganggaran. Biaya yang dihabiskan dalam pembangunan jembatan ini berjumlah 45 miliar. Selain itu, jembatan yang berada di Kabupaten Aceh Besar ini memiliki panjang 276, 40 meter.
Editor : Hidayat S