19 Okt 2023 | Dilihat: 255 Kali

Jihad Islam Palestina Bantah Tuduhan Israel soal Pelaku Serangan di RS Gaza

noeh21
Orang-orang berkumpul di sekitar mayat warga Palestina yang tewas dalam serangan di rumah sakit Ahli Arab di Gaza tengah setelah mereka diangkut ke rumah sakit Al-Shifa, pada 17 Oktober 2023. (AFP/DAWOOD NEMER)
      
IJN - Kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) menolak klaim Israel yang menuduh PIJ sebagai pihak yang bertanggung jawab atas ledakan di Rumah Sakit Arab Al-Ahli di Gaza pada Selasa (17/10/2023) malam.
 
PIJ menuduh Israel tidak bertanggung jawab atas perbuatannya.
 
“Musuh Zionis berusaha keras untuk menghindari tanggung jawab yang dilakukannya dengan membom Rumah Sakit Nasional Arab Baptis di Gaza melalui kebohongan yang biasa ia lakukan, dan dengan menyalahkan gerakan Jihad Islam di Palestina,” bunyi pernyataan PIJ pada Selasa (17/10/2023), dikutip dari Al Jazeera.
 
Sekutu Hamas Palestina itu mengklaim sudut dampak kerusakan pada bangunan memperlihatkan itu adalah serangan dari udara yang berasal dari Israel.
 
“Sudut dampak dan intensitas tembakan membuktikan itu adalah serangan dari udara," kata PIJ dalam pernyataannya.
 
PIJ mengatakan rumah sakit di Jalur Gaza tersebut menerima pemberitahuan evakuasi sebelum mereka terkena pemboman, namun tidak ada seorang pun di komunitas internasional yang melakukan intervensi.
 
Menurut pernyataan PIJ, setelah pemberitahuan itu, bom dijatuhkan oleh pesawat tentara Israel, dikutip dari Barrons dari berita AFP.
 
Namun, kata PIJ, Israel malah menyebarkan informasi yang berbeda
 
“Israel menyebarkan versinya (kejadian yang bertentangan). Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Ben-Dor, mengatakan rumah sakit itu menyimpan senjata dan ledakan terjadi dari tempat peluncurannya, sementara tentara mengatakan bahwa ledakan tersebut adalah akibat dari kegagalan peluncuran Jihad Islam Palestina," kata PIJ, menjelaskan dua narasi yang berbeda dari Israel.
 
PIJ juga mencatat peristiwa di masa lalu ketika Israel lari dari tanggung jawab.
 
"Seperti halnya Israel yang sebelumnya melepaskan tanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya, termasuk cederanya jurnalis Shireen Abu Akleh, hal ini juga terulang kembali saat ini,” katanya.
 
Atas alasan tersebut, PIJ menolak klaim Israel.
 
"Oleh karena itu kami menegaskan tuduhan yang dilontarkan musuh adalah salah dan tidak berdasar," tambah PIJ, dikutip dari Haaretz.
 
Israel Menuduh PIJ
 
Sebelumnya, Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan rentetan roket yang ditembakkan oleh PIJ dari dalam Gaza melewati sekitar Rumah Sakit Al-Ahli Arab pada saat rumah sakit tersebut diserang.
 
“Intelijen dari berbagai sumber yang kami miliki menunjukkan bahwa Jihad Islam Palestina (PIJ) bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran roket yang menghantam rumah sakit di Gaza,” kata Daniel Hagari dalam konferensi pers setelah ledakan itu terjadi.
 
"Tentara Israel tidak melakukan operasi udara di dekat rumah sakit dan roket yang menghantam gedung tersebut tidak sesuai dengan milik Israel," tambahnya.
 
Serangan Israel di RS Gaza
 
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan ledakan di rumah sakit tersebut disebabkan oleh serangan udara Israel.
 
Israel mengaitkan ledakan tersebut dengan roket yang salah sasaran yang diluncurkan oleh kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ), yang dibantah oleh PIJ.
 
Setidaknya 500 orang tewas dalam serangan udara itu.
 
Ratusan korban masih berada di bawah reruntuhan rumah sakit.
 
Ketegangan antara Hamas Palestina dan Israel terjadi setelah Hamas meluncurkan serangan ke wilayah Israel melalui perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
 
Hamas meluncurkan ribuan roket, menerobos perbatasan, menculik dan membunuh warga Israel.
 
Serangan itu, menurut Hamas, adalah tanggapan atas tindakan otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Bukit Bait Suci Yerusalem.
 
Israel membalas serangan Hamas dengan membombardir Gaza.
 
Peningkatan eskalasi ini menewaskan lebih dari 3.000 warga Palestina dan lebih dari 1.400 warga Israel.



Sumber: Tribunnews
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas