IJN - Banda Aceh | Anjungan Kabupaten Nagan Raya menampilkan berbagai macam rempah-rempah dan kuliner pada perhelatan Pekan kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 di Taman Safiatuddin, Banda Aceh, Jum'at 10 November 2023.
Tak hanya rempah-rempah dan kuliner, di anjungan Nagan Raya juga ditampilkan mata uang, senjata yang digunakan tempo dulu.
Daerah penghasil batu giok tersebut menjadi tempat berlabuhnya kapal yang membawa rempah-rempah, dari daerah lain se-Aceh dan akan di jual ke seluruh Indonesia dan ke keluar negeri.
"Kita lebih menampilkan kuliner khas Nagan Raya, yakni Gule Jruek, Karah, dan rempah rempah lainnya,"kata Kadis Disbukparpora Nagan Raya, Fariky SE, M.SI kepada indojayanews.com.
Dirinya menyebutkan, kuliner khas Nagan Raya Gule Jruek juga disajikan langsung di anjungan Kabupaten Nagan Raya.
Tak hanya kuliner Gule Jruek, kata Fariky, anjungan Nagan Raya juga melakukan memasak kue karah (Kekarah) Khas Nagan Raya yang disajikan untuk para pengunjung PKA ke-8.
"Para Pengunjung antusias mencicipi makanan khas Nagan Raya, Alhamdulillah antuasias masyarakat ramai yang berkunjung ke anjungan Nagan Raya,"sebutnya.
Selain itu, lanjut Kadisbudparpora Nagan Raya, Anjungan Nagan Raya juga ikut menampilkan dua Al Qur'an Kuno, dan koleksi barang kuno lainnya. "Antusias masyarakat luar biasa, malam pertama saja sebanyak 800 pengunjung yang hadir pada anjungan Nagan Raya, dan saat ini sekitar 2 ribu pengunjung lebih,"demikian tutupnya.
Sebagaimana diketahui, Al Qur'an Kuno di Anjungan Nagan Raya menjadi pusat perhatian para pengunjung pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 sejak kegiatan itu dibuka 4 November 2023 lalu.
Kegiatan PKA ke 8 yang dipusatkan di Taman Sulthanah Safiatuddin Kota Banda Aceh itu, Anjungan Kabupaten Nagan Raya tampak tak pernah sepi dari pengunjung yang datang setiap harinya.
Berbagai jenis benda-benda sejarah ikut dipamerkan dalam anjungan tersebut, tak terkecuali Al-Qur'an kuno yang telah berusia ratusan tahun.
Mushaf Al-Quran Kuno yang dimiliki Kabupaten Nagan Raya telah mendapatkan Piagam Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia, dengan kategori Koleksi Al-Quran Kuno Terbanyak, yang diserahkan pada tahun 2015 silam.
Penulis: Hendria Irawan
Editor: Afrizal
