IJN - Bandung | Ribuan massa yang terkonsentrasi di seputar Gedung Sate dan halaman depan DPRD Jabar di Jl. Diponegoro Kota Bandung, sejak Senin sore, 30 September 2019, akhirnya bersatu dan merangsek ke pintu gerbang DPRD Jabar. Terjadi kericuhan cukup berarti hingga menjelang magrib. Aparat keamanan kala itu menembakan gas air mata demi membubarkan massa.
Pantauan media INDOJAYANEWS.COM di lokasi, walaupum massa aksi berkali-kali mencoba menjebol masuk area gedung DPRD Jawa Barat, mereka gagal. Malahan aparat keamanan berhasil menahannya. Padahal, lemparan batu, botol air mineral, petasan dan flare berungkali dilakukan oleh massa aksi.
"Demo mahasiswa kali ini cukup seru, massa-nya banyak sekali," kata Uceng (37) pedagang minuman sachet keliling yang memanfaatkan situasi berjualan di antara para pendemo.
Menjelang magrib itu, aparat keamanan akhirnya berhasil memecah kerumunan dengan tembakan water canon dan gas air mata yang menjadikan massa kocar-kacir.
Massa terpencar ke sebelah timur gedung DPRD Jabar hingga ke Taman Lansia, dan ke sebelah utara area dekat restoran Sindang Reret di Jl. PHH. Mustofa. Lainnya, massa dihalau aparat keamanan ke sebelah barat dari gedung DPRD Jabar, tepatnya hingga ke Taman Flexy di Jl. Ir. H Juanda.
Menurut Agung (21), yang mengaku sebagai mahasiswa Tel U di daerah Terusan Buah, Batu Kota Bandung sempat terjebak kemacetan. "Kami lumayan terjebak sampai ke Taman Flexy di Jl. Dago. Sampai jam delapan malam masih, ngotot-ngototan sambil ditembaki gas air mata," katanya.
Hingga pukul 21.00 WIB terpantau area depan di seputar DPRD Jabar masih belum bisa dilalui kendaraan seperti biasa. Sementara itu sampah dan bebatuan masih memenuhi seluruh sudut jalan dan pedestrian. Bahkan sejak sore, daerah di sekitar Gedung Sate, kondisi lalu lintas sempat mengalami kemacetan parah.
Yang unik efek demo mahasiswa kali ini, warga setempat justru mengeluh akibat begitu banyaknya gas air mata yang ditembakkan hingga pukul 22.00 WIB, di seputar Gedung Sate dan DPRD Jabar yang banyak berdiri cafe dan restoran.
"Baru kali ini ada demo yang bikin perih mata dan sesak nafas. Duh, koq begini ya?" keluh Reni (24) warga Jl. Sultan Tirtayasa Kota Bandung yang jaraknya cukup jauh dari area demo, mereka terkena dampak gas air mata hingga malam hari.
Ada korban luka-luka diperkirakan sekitar 180 mahasiswa. Saat ini massa berkumpul di Kampus Unisba (Universitas Bandung) di Jl. Taman Sari. Tuntutan mereka masih sama terkait sejumlah RUU yang dinilai tak pro kepada rakyat.
Penulis : Harri Safriari