12 Apr 2019 | Dilihat: 475 Kali

GJI Minta Pemilu 2019 Tampa Intimidasi

noeh21
GJI gelar aksi damai di depan mabes polri. Foto Antoni Riansyah
      

IJN - Jakarta | Ratusan massa yang tergabung Gerakan Jaga Indonesia (GJI) mengelar aksi damai di depan Mabes Polri, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 12 April 2019. Mareka meminta Pemilu 2019 ini damai tampa intimidasi.

Pantauan Indojayanews.com, ratusan massa berkumpul di depan Gd. Baharkam Mabes Polri Jl. Trunojoyo No. 3 Kel. Selong Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dalam tuntutannya mareka menyampaikan, Sejauh mana Polri Mengamankan saat Pilpres nanti, Jangan sampai nanti menyelaraskan TNI dna Polri dalam mengamankan Pilpres nanti tidak ada dapur umum.

Dalam aksinya massa membentangkan Spanduk yang tertulis, Gerakan Jaga Indonesia: “Rakyat Muak Dengan Intimidasi Kami Bersama TNI-Polri Siap Mengamankan Pemilu 2019 dari Gerombolan Khilafah".

Mareka dengan membawa beragam poster yang berisi, HTI & Wahabi Bukan Peserta Pemilu, Pemilu Damai Tanpa Intimidasi.

Ketua kordinator lapangan Budi Jarot dalam orasinya menyampaikan Bersyukur kita sudah diterima oleh Pihak Kepolisian, Saya mendapatkan kabar bahwa akan ada kegiatan massa di KPU RI, nanti kita lewat Kuningan dan kita harus hadir lebih dulu karena kita menghindar bentrokan dan bila dia mendahului apa boleh buat.

“Terselenggaranya Pileg /Pilpres 17 April 2019 yang aman, Jujur, dan adil tanpa intimidasi dari pihak-pihak tertentu yang dapat menghalangi rakyat menggunakan hak pilihnya, dan atau mendorong terjadinya kecurangan, merupakan harapan bersama mewujudkan hasil pemilu yang berkualitas,” ungkap Budi Jarot dalam orasinya.

“Saya dengar isu di suria seperti Banser-Banser yang masuk ini sangat berbahaya, Jangan sampe mereka ini yang menantang baju coklat ini maka kami yang mengamankannya,” paparnya.

Budi Jarot menambahkan, Kita banyak teman-teman dari ormas Mahoni siap membantu Polri apa bila terjadi kejadian yang tidak di inginkan terhadap institusi Baju coklat.

“Mareka hanya masyarakat biasa, saya maunya kalau mereka berbuat aneh langsung Polri menangkapnya, kami di wilayah timur ada 3000 orang ormas belum dari Sulawesi, kalau bisa Polri jangan ragu-ragu kami sebenarnya mendukung Polri,” ucapnya.

Penulis : Antoni Riansyah

Editor : Mhd Fahmi