05 Okt 2019 | Dilihat: 470 Kali

Pesan Muhammadiyah ke TNI: Jauhi Pengaruh Kepentingan Politik Mana Pun

noeh21
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (Pradito Rida Pertana/detikcom)
      
IJN - Jakarta | Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengucapkan selamat kepada TNI yang memperingati HUT ke-74 pada 5 Oktober ini. Dia menyampaikan sejumlah pesan konstruktif kepada TNI.

"HUT merupakan momentum tepat bagi TNI agar terus berbenah dan meningkatkan kualitas peran dan kemampuannya dalam menegakkan keamanan dan kedaulatan NKRI," kata Haedar dalam keterangan resminya, Sabtu (5/10/2019).

Haedar mengatakan, dengan modal reposisi pasca-Reformasi, TNI tidak dibebani lagi oleh peran politik seperti pada masa lalu, sehingga dapat berkonsentrasi menjalankan fungsi utama dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara.

"Jauhi pengaruh kepentingan-kepentingan politik apa pun yang membuat TNI kehilangan jati dirinya. Pihak mana pun tentu jangan mempengaruhi TNI dengan kepentingan-kepentingan politik apa pun. Jika mencintai TNI, tempatkan pada posisi dan fungsi utamanya sebagaimana diberikan konstitusi," ujar Haedar.

Dengan segala tantangan dan ancaman dari dalam maupun luar negeri, lanjut Haedar, TNI harus makin tangguh sehingga menjadi kekuatan strategis nasional dan kebanggaan rakyat. Pemerintah, partai politik, dan semua komponen bangsa, menurutnya, penting mendukung kekuatan kualitas TNI dalam
menjalankan kewajiban dan tugas utamanya.

"Dengan kepeloporan Jenderal Soedirman yang juga kader Muhammadiyah, TNI saat ini harus tetap memelihara jiwa patriotisme dan nasionalisme 'dari rakyat untuk rakyat'. Lindungi setiap anak bangsa yang terancam keamanannya di seluruh pelosok Tanah Air tanpa kecuali. Jangan sampai abai yang membuat rakyat tidak merasa aman dan menjadi korban. Satu nyawa rakyat Indonesia sama dengan seluruhnya, sehingga semuanya harus dilindungi," ucapnya.

Haedar mengatakan TNI juga dituntut melindungi seluruh tumpah darah dan tanah air Indonesia. Jangan sampai negeri yang kaya raya ini dikuasai oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, baik domestik maupun asing, yang bisa menyebabkan Indonesia hilang kedaulatan.

"Padahal NKRI yang berusia 74 tahun dari kemerdekaannya sungguh susah payah diperjuangkan para mujahid dan pendiri negara hingga Indonesia merdeka tahun 1945. Ingatlah pengorbanan jiwa raga para pejuang dan pendiri NKRI ratusan dan puluhan tahun silam untuk dijadikan jiwa perjuangan dan pengabdian seluruh warga TNI saat ini," kata Haedar.

"Pengabdian utama TNI dari para prajurit hingga perwira tinggi yang dijiwai iman dan taqwa yang membentuk moralitas luhur sebagaimana diteladankan Jenderal Soedirman ialah berbakti sepenuh jiwa raga untuk rakyat dan negeri Indonesia," sambungnya.

Detik
 
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas