IJN - Sabang | Dalam rangka mensinergikan pemanfaatan potensi daerah, Pemerintah Kota Banda Aceh, Aceh Besar dan Pemerintah Kota Sabang jalin kerjasama pengembangan pariwisata.
Keseriusan ketiga daerah ini ditandai dengan mengadakan pertemuan sekaligus penandatanganan naskah kerjasama oleh Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali dan Walikota Sabang Nazaruddin, pada Selasa 2 April 2019, di ruang kerja walikota Sabang.
Walikota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan, hari ini kembali kita bangkitkan kerja sama segitiga daerah, yaitu Banda Aceh, Sabang, dan Aceh Besar.
Ketiga daerah ini punya potensi yang luar biasa contohnya adalah Banda Aceh punya berbagai cagar budaya, mulai dari Masjid Raya Baiturrahman, kapal apung dan museum tsunami, begitu juga Sabang dengan Wisata Baharinya, Aceh Besar Wisata Kuliner dan Wisata pantainya yang luar biasa.
Potensi ini harus bersinergi dan bersama-sama kita mempromosikannya, baik domestik maupun mancanegara.
Yang diharapkan kedepan wisatawan yang datang akan berbondong-bondong karena kita sudah mempromosikan bersama daerah kita.
Untuk kemajuan pengembangan daerah tidak hanya dalam bidang pariwisata, tetapi dalam hal-hal lain pun bisa kita majukan bersama, kata Aminullah.
Lebihlanjut dikatakan, kita juga bisa melakukan kerja bersama bidang transportasi dan pemberdayaan dibidang Infrastruktur, contohnya adanya pelabuhan dan bidang lainnya dapat kita kembangkan secara bersama.
Untuk saat ini fokus utama pada pariwisata, bagaimana menggenjot dan memanfaatkan potensi serta kelebihan daerah yang akan mendatangkan wisatawan yang banyak.
Dari anggaran yang ada di APBK sangat sedikit, yaitu Banda Aceh 1,2 Triliun, Sabang mungkin sekitar Rp 800 M dan Aceh Besar mungkin lebih besar, tetapi desanya mencapai 600 desa jadi kecil juga jadinya anggaran yang ada.
Untuk itu, bagaimana sumber selain dari APBK, APBN, ada jugalah investor, tapi yang paling besar investasi pemasukan daerah adalah kedatangan wisatawan.
"Tidak ada para wisatawan yang datang berkunjung yang jalan kaki, ”semuanya bawa uang” , ujarnya.
Menurutnya, daerah seperti banyuwangi mereka memulai dengan 400 Wisatawan datang pertahun , tetapi 5 tahun kedepannya setelah mereka genjot promosi menjadi 5 juta pertahun.
Hal seperti inilah yang diharapkan, karena daerah kita kaya raya dengan potensi daerah, dan harus mampu meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara, ujar Aminullah.
Kesempatan yang sama Bupati Aceh Besar Mawardi Ali mengatakan, kerjasama regional antara Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang, yang pertama adalah kawasan ini adalah kawasan yang satu historis sejarahnya, yang kedua kita ingin membangun kawasan ini menjadi kawasan yang berintegrasi, tidak masing-masing.
Integrasi ini dalam berbagai aspek, aspek ekonomi ,pariwisata dan transportasi serta Infrastruktur. Dimana selama ini terputus-putus sehingga tidak bisa menyelesaikan persoalan.
Sebagai contoh misalnya Aceh Besar dengan Banda Aceh, Banda Aceh butuh air, tentu sumber airnya berada di Aceh Besar. Transportasi sekarang berada di Kutaraja (Trans Kutaraja) tapi bagaimana Trans Kutaraja itu bisa menyambung destinasi-destinasi yang ada di Aceh Besar dan Sabang.
Kecepatan daerah ini bisa menyambung menjadi satu terintegrasi tidak masing-masing. Kalau ini bisa kita wujudkan saya yakin kawasan ini bisa tumbuh dengan cepat, baik disektor ekonomi, sektor pariwisata infrastruktur dan sektor yang lain.
"Kami sepakat dan akan membentuk lembaga khusus yang nantinya akan mendiskusikan, dan kemudian melahirkan pikiran-pikiran untuk kerjasamakan lebih detail. Berkaitan dengan hal itu dalam waktu dekat ini akan kita seminarkan dulu di Unsyiah dengan pakar-pakar pembangunan dari berbagai sektor untuk bisa memberikan pikiran-pikiran bagi kemajuan tiga daerah ini, "kata Mawardi.
Walikota Sabang Nazaruddin mengatakan, dengan bangkitnya Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang akan menjadi satu kesatuan yang sangat besar, artinya dengan menyatunya 3 daerah ini maka kekuatan itu akan sangat besar untuk memajukan daerahnya masing-masing .
Saling mensupport,saling melihat, saling berkoordinasi, treutama karena kita wilayahnya adalah wilayah kepulauan dengan ada satuan besar ini maka secara dampak ekonomi masyarakat lebih cepat 10 kali lipat dibandingkan kita berjalan sendiri-sendiri, ujar Nazaruddin.
Penulis : Windi
Editor : Rudi H