IJN - Banda Aceh | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Serambi Mekkah (USM) menggelar acara yudisium program S1 terhadap 113 mahasiswa yang berhasil menyelesaikan tugas akhir. Kegiatan yudisium itu diadakan di kampus setempat, Selasa 18 Februari 2020.
Dekan FKIP Serambi Mekkah, Jalaluddin, S.Pd., M.Pd, kepada Media INDOJAYANEWS.COM, merincikan, dari 113 mahasiswa yang diyudisium, terdiri 28 mahasiswa dari Prodi PGSD, 8 Prodi Biologi, 2 Prodi Bahasa Ingris, 8 Prodi Matematika, 48 Prodi Penjaskesrek, 8 Prodi Pendidikan Biologi, 2 Prodi Kimia, 1 Prodi Fisika, 2 Prodi Bahasa Indonesia, dan 9 mahasiswa dari Prodi Pendidikan Ekonomi.
Pada kesempatan itu, Dekan FKIP USM ini mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh peserta yudisium yang telah menyelesaikan studi dengan baik. "Apresiasi juga saya sampaikan kepada peraih IPK terbaik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yaitu 3,80 atas nama Muhammad Dewi dari Jurusan Penjaskesrek," katanya.
"Kami berharap pengukuhan kelulusan saudara saudari menjadi bekal untuk menegakkan kebenaran dan kejujuran dengan nilai-nilai keadilan yang Islami, sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Hadist."
Menurut pemaparan Dekan FKIP Serambi Mekkah, tingkat capaian kelulusan mahasiswa dari tahun ke tahun semakin baik. Mahasiswa FKIP selain aktif dalam kegiatan akademik di kampus juga aktif mengikuti organisasi di lingkungan institut yang dapat menunjang akademiknya.
"Mahasiswa FKIP juga banyak yang telah menorehkan prestasi akademik maupun non-akademik baik di kancah nasional maupun internasional. Akhir 2019 beberapa mahasiswa FKIP berpartisipasi mewakili USM yaitu DEBAT PCTA, DEBAT BAHASA INGRIS, BAPOMI dan ON MIPA di tingkat Nasional," paparnya.
Jalaluddin juga menjelaskan, selain bersiap menghadapi era revolusi industri 4.0, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memiliki tanggung jawab agar mahasiswa mampu memahami nilai-nilai keislaman, melalui program pendidikan karakter sesuai amanah Rektor dan amanah Wakil Rektor Bidang Akademik.
"Pada yudisium ini kita juga memberikan penghargaan kepada 3 mahasiswa yang memiliki kemampuan non-akademik di level nasional yaitu; Diky Imam Bahesty, S.Pd, Cabang Angkat Besi Pra-PON se-Indonesia, Rahmad S. Handoko, S.Pd, Debat Prade Cinta Tanah Air, dan Karunia Putri, S.Pd, dalam bidang Karya Inovasi Pembelajaran," ungkapnya.
Plt Rektor USM, Ir. H. Makmur, M.Si, yang hadir dalam kegiatan itu berharap, lulusan FKIP dapat berkarya di ranah profesional sesuai bidang yang diminati. Rektor juga berharap supaya alumni dapat berkarya di atas landasan spirit dan etika Islam.
"Siap berkarya di berbagai bidang profesi, keilmuan dan keahlian tanpa harus tercabut akar identitas nurani sebagai seorang muslim. Mewakili civitas academika, saya mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang mengikuti yudisium kali ini," katanya.
Rektor juga berharap alumni FKIP USM selain mencari kerja, mampu menciptakan lapangan kerja dengan jiwa entrepreneur, melanjutkan ke studi magister. Hadir juga dalam kegiatan itu Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Dr. H. Saminan Ismail, M.Pd.
Bukan hanya hadir, Kadis Pendidikan Kota Banda Aceh ini juga mengingatkan kepada lulusan FKIP Serambi, bahwa era globalisasi dan era informasi yang masuk ke Indonesia telah membuat tuntutan-tuntutan baru di segala sektor, tidak terkecuali dalam sektor pelayanan pendidikan.
"Bila tidak ingin terlindas gelombang kemajuan jaman, maka setiap sektor mesti memenuhi standar-standar tertentu yang secara otomatis muncul seiring dengan datangnya gelombang globalisasi. Demikian juga dengan dunia pendidikan kita tidak ingin menjadi penonton di panggung percaturan pelayanan pendidikan di negeri sendiri, maka kita mesti siap dengan segenap agenda pengembangan kualitas mutu lulusan dengan berbasis kemampuan teknologi informasi," jelasnya.
Menurutnya, menjadi guru harus memiliki karakter yang baik agar bisa dicontoh oleh anak didik. "Perlu ingat, setelah proses ini ada tugas dan tanggung jawab, anda semua diharapkan membantu bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih besar lagi. Tunjukkan dan buktikan lulusan FKIP USM adalah orang-orang cerdas, mampu bersaing dan mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa Indonesia," pungkasnya.
Era digital ini, digitalisasi di berbagai bidang memudahkan siswa menggali pengetahuan, belajar ilmu pengetahuan dengan mudah tanpa melibatkan guru ataupun orangtua. Hal ini sangat membantu pemahaman siswa dalam bidang kognitif dan keterampilannya. Namun, dalam bidang afektif siswa, peran guru tidak dapat digantikan dengan kecanggihan teknologi apapun.
Kepribadian guru yang baik sebagai teladan siswa sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter baik siswa. Fungsi guru di era revolusi industri 4.0 berbeda dari guru pada era sebelumnya, yaitu bergeser kepada fungsi penanaman nilai-nilai etika, karakter, kebijaksanaan, pengalaman, dan empati sosial karena fungsi tersebut tidak mungkin dilakukan oleh mesin.
Terdapat revolusi peran guru yang semula sebagai sumber belajar atau pemberi pengetahuan, kini harus mampu menjadi mentor, fasilitator, motivator, dan inspirator dalam mengembangkan imajinasi, kreativitas, karakter, serta tim kerja pada generasi muda yang dibutuhkan pada masa depan.