19 Mei 2020 | Dilihat: 7622 Kali

Anggota Edi Obama Cs yang Ikut Aksi di Pendopo Disuap Nova Melalui Utusan Berinisial CM

noeh21
Pertemuan Edi Saputra atau Edi Obama membahas hutang Pilkada. Foto dok. Edi Obama.
      
IJN - Banda Aceh | Anggota yang bergabung bersama Edi Saputra (Edi Obama) yang melalukan aksi tagih hutang Pilkada di Pendopo Plt Gubernur Aceh beberapa waktu lalu, diduga telah disuap oleh Nova Iriansyah.

Desas-desus tersebut mulai tercium sejumlah piihak termasuk Edi Obama. Isu yang beredar, Nova Iriansyah mengirim utusan untuk mediasi dengan Edi Obama Cs, agar tidak meributkan lagi soal hutang Pilkada dengan Nova Iriansyah, yang pada Pilkada 2017 lalu berpasangan dengan Irwandi Yusuf.

Desas-desus ini diduga sudah beredar luas di masyarakat dan sudah menjadi konsumsi publik. Untuk mengetahui kebenaran isu yang beredar tersebut, Wartawan Media INDOJAYANEWS.COM, pada Selasa 19 Mei 2020, menghubungi Edi Obama untuk mengetahui kebenarannya. Lalu apa kata Edi Obama?

Kepada media INDOJAYA, Edi Obama mengaku, memang benar telah datang kepada dirinya seorang pengusaha berinisial CM, mengaku utusan dari Plt Gubernur Aceh.

Tujuan CM menemui Edi Obama Cs, sebagai Mediator antara Edi dengan Nova. "CM ini ingin mencari jalan keluar agar masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik dan penuh dengan kekeluargaan, serta menghargai niat baik dari Nova," ungkap Edi Obama.

Sementara Edi, mengaku sangat menghargai upaya yang dilakukan oleh Plt Gubernur Aceh jika memang sudah beritikad baik ingin menyelesaikan masalah hutang Pilakda secara baik-baik dan penuh dengan kekeluargaan.

"Untuk itu saya sangat menghargai niat baik dan ketulusan hati Pak Nova karena mengirim orang bertemu kami," kata Edi Obama.

Selain itu, diduga ada kesepakatan lain yang beredar luas, bahwa kelompok Edi Obama Cs telah dibantu oleh Plt Gubernur Aceh dengan cara memenangkan tender proyek yang mereka ikuti, tapi sebelumnya sudah kalah.

Kabarnya, paket tender yang dimenangkan  dengan total anggaran mencapai puluhan miryar rupiah, dan pekerjaan itu pun telah dialihkan kepada pengusaha asal Bireuen.

"Kalau masalah itu saya tidak berani berkomentar, silakan media ini mencari tahu lagi, karena tujuan saya datang ke Pendopo sangat jelas, yaitu untuk menuntut penyelesaian masalah hutang Pilkada, bukan masalah proses tender proyek," tegas Edi.

"Mengenai adanya informasi yang menyebutkan masalah teman-teman saya ada yang ikut tender kemudian kalah, dan meminta bantu kepada utusan Plt Gubernur Aceh untuk dimenangkan, silakan teman-teman media menanyakan kepada yang bersangkutan atau peserta aksi yang ikut bersama saya tempo hari," sambung Edi Obama.

Bukan itu saja, Edi juga menjelaskan bahwa dirinya bersama Ketua PNA Samsul Bahri alias Tiyong, sama sekali tidak tahu menahu masalah tersebut.

"Kami juga tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun, apalagi saya sudah memutuskan untuk keluar dari kelompok itu, dan akan berjuang sendiri dalam masalah ini, tanpa melibatkan anggota yang sebelumnya ikut bersama saya," jelasnya.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak kami inginkan, maka saya tidak akan bertanggungjawab apabila mereka menimbulkan masalah di kemudian hari," demikian tegas Edi Obama menutup pernyatannya.

Sementara, Plt Gubernur Aceh belum memberikan penjelasan terkait pengakuan Edi Obama yang menjelaskan sosok pengusaha berinisial CM yang mengaku utusannya menjumpai Edi. Dihubungi via WhatsApp, hingga kini belum ada balasan.

Penulis: Hidayat. S