05 Mei 2020 | Dilihat: 1198 Kali

Bung Dasda: Komentar Gus Yaqut Menyakiti Hati Seluruh Pemuda Indonesia

noeh21
Inisiator Gerakan Anak Muda Sosial (GAMS) Aceh, Dasda.
      
IJN - Banda Aceh | Akhir-akhir ini ramai diperbincangkan terkait mundurnya dua stafsus Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda.
 
Hal ini membuat Gus Yaqut Cholil Qoumas berkomentar dan mengutarakan keinginannya untuk membubarkan Stafsus Millenial yang dinilai tidak berfaedah. 
 
Ungkapan Gus Yaqut tersebut ditanggapi oleh salah satu aktivis Muda Aceh, Senin, 4 Mei 2020.
 
Dasda berpendapat bahwa mundurnya dua Stafsus Milenial adalah bentuk kedewasaan dan kesadaran atas kesalahan yang mereka lakukan. Ia rasa itu sangat profesional dan patut kita apresiasi, nah, Gus Yaqut berpikiran seolah-olah semua stafsus millenial bersalah, hingga mengatakan mereka tidak berfaedah,itu sangat keliru.
 
"Ini Sangat keliru, Gus Yaqut mengatakan Stafsus Milenial tidak berfaedah sama halnya dengan meragukan potensi dan kemampuan pemuda millenial dalam berbuat untuk negara, karena mereka semua representase suara kaum millenial dan pemuda millenial adalah segmen penting di bangsa ini," ungkap Dasda Kepada Indojayanews.com.
 
Inisiator Gams Aceh ini juga menambahkan, bahwa bukti konkrit keterwakilan suara kaum millenial sangat dirasakan bagi kaum penyandang disabilitas dan para santri yang selama ini jarang merasakan sentuhan langsung untuk melakukan inovasi di usia mereka. 
 
"Kalau sampai dikatakan tidak berfaedah, sama halnya membunuh karakter dan semua cita-cita para kaum millenial, karena mereka itu keterwakilan suara millenial. Apalagi yang menyampaikan salah satu tokoh organisasi Pemuda," terangnya.
 
Menurut Dasda, adanya stafsus millenial yang sekarang menumbuhkan rasa optimisme yang tinggi bagi kaum millenial untuk berbuat dan mengabdikan diri kepada bangsa dan Negara.
 
"Bahwa ternyata pokok pikiran kaum disabilitas bisa tersampaikan lewat hadirnya mba angkie, begitupun pikiran kaum santri dengan hadirnya Aminuddin Ma'ruf, bisa diterima pemikiran pemuda millenial Papua dapat tersampaikan, dan pokok pikiran kaum millenial lainnya juga bisa disalurkan untuk berinovasi," pungkasnya.
 
Mantan wakil PKC PMII Aceh ini juga berpesan, jika ada oknum yang ingin menghambat peluang pemuda berkontribusi untuk negara, "Maka wajib kita lawan," tutupnya.
 
Penulis : Mhd Fahmi
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas