06 Nov 2019 | Dilihat: 2065 Kali
Di Subulussalam, Satu Proyek Dibayar 2 Kali
Slip Bank Aceh tanda peneriman atau setoran berupa pengembalian uang ke Kas Umum Daerah Kota Subulussalam. Sebanyak Rp 165.620.000 nilai uang yang tertera pada Slip penerimaan dengan tujuan rekening kas daerah Pemko Subulussalam ini.
IJN - Subulussalam | Kabar adanya dugaan proyek fiktif di Kota Subulussalam hingga kini terus mencuat di kalangan masyarakat. Bahkan, ada satu proyek pembangunan jalan dengan pagu Rp 106 juta dicairkan dua kali dari BPKD setempat.
Penarikan pertama terjadi pada bulan April sedangkan penarikan kedua kalinya dilakukan pada bulan Juli lalu.
Hal itu pun dibenarkan mantan Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Perikanan setempat, Suheri saat dihubungi IJN melalui sambungan telepon seluler, Rabu, 6 November 2019.
"Yang resmi kami keluarkan dokumen untuk proses pencairan ke BPKD dana proyek tersebut yaitu pada bulan Juli. Tapi belakangan saya mendapat informasi dari salah satu staf di Dinas pertanian, bahwa penarikan dana proyek yang sama juga sudah dilakukan bulan April. Hal itu saya ketahui setelah saya tidak lagi menjabat sebagai Kadis," ungkap Suheri.
Ditambahkan, penarikan dana oleh rekanan pada bulan April lalu tanpa sepengetahuan Dinas. Bahkan, Suheri mengaku heran setelah mendapat informasi lolosnya penarikan dana tanpa adanya proses pemberkasan dari dinas yang ia pimpin pada saat itu.
"Saya kaget mendapat informasi itu. Seharusnya, untuk proses pencairan ke BPKD dokumen harus disiapkan dari dinas terkait baru bisa ke BPKD," ungkap Suheri.
Suheri juga membeberkan bahwa proyek pengeras jalan yang terletak di Desa Penanggalan Timur tersebut merupakan aspirasi salah satu anggota DPRK dapil penanggalan pada saat menjabat sebagai anggota DPRK pada saat itu, yang di masukkan ke dinas pertanian.
"Proyek itu merupakan aspirasi salah satu anggota DPRK pada saat masih menjabat pada waktu itu," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa proyek dikabarkan fiktif dengan cara proses penarikan dana tanpa melalui dinas terkait. Bahkan, nilai nya mencapai Rp 2 Miliar dari beberapa proyek yang diantaranya di Dinas Pertanian dan Dinas PUPR setempat.
Penulis : AB
Editor : Mhd Fahmi