IJN - Subulussalam | Dana bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) tahun anggaran 2019 dikucurkan kepada 250 orang penerima manfaat di Kota Subulussalam diduga dipotong sebesar Rp 1,5 juta dengan alasan sebagai biaya administrasi.
Adapun masyarakat penerima manfaat dana bantuan RTLH itu tersebar di tiga Kecamatan terdiri Kecamatan Rundeng mendapat 240 unit dari lima Kampong dengan rincian, Kampong Lae Mate 120 unit (relokasi), Kampong Tanah Tumbuh 48 unit (relokasi), Sibuasan 30 unit, Kuala Kepeng 30 unit, dan Kampong Harapan Batru 12 unit. Sedangkan 10 unit sisanya berada di Kecamatan Penanggalan dan Sultan Daulat.
Pengakuan adanya pemotongan dana tersebut dibenarkan salah satu Ketua Kelompok Harapan Kampong Lae Mate, Kecamatan Rundeng, Asmaruddin saat ditemui di ruang Camat setempat, Rabu 11 Desember 2019.
Saat ini, penyaluran dana tersebut diterima masyarakat untuk tiap unit nilainya sebesar Rp 13 Juta atau 70 persen pengerjaan dari pagu anggaran Rp 19,350.000 per unit. Namun, sebagian pengerjaan rehab rumah tersebut dikelola langsung oleh Ketua Kelompok masing-masing.
Menurut keterangan Asmaruddin, ia sebagai Ketua Kelompok Harapan memiliki 20 orang anggota sebagai penerima manfaat RTLH dan telah menyerahkan uang hasil potongan itu kepada konsultan yang menangani pengerjaan tersebut Rp 1,5 juta per unit " waktu penarikan bulan lalu saya langsung antar uang Rp 30 juta kepada konsultan di rumahnya. Kelompok kami semua kan 20 orang makanya uang terkumpul Rp 30 juta dan uang itu langsung saya antar ke rumah konsultan " ungkap Asmaruddin.
Saat ditanyai kenapa uang tersebut disetor ke konsultan, Asmaruddin mengaku hal itu atas perintah Kepala Dinas Sosial agar di serahkan melalui konsultan tersebut.
Lebih lanjut, Asmaruddin mengaku bukan hanya ia yang mengantarkan uang hasil potongan tersebut ke rumah konsultan melainkan ada dua ketua kelompok lainnya yang juga menyerahkan hal serupa kepada konsultan tersebut " waktu itu ada tiga ketua kelompok kami sama-sama mengantarkan uang hasil potongan per unit nya ke konsultan " kata Asmaruddin.
Penulis : AB