24 Feb 2020 | Dilihat: 2243 Kali
Gadis Cantik Ini Siap Kumpulkan Koin Bangun Rumah Dhuafa di Aceh
Sabrina, perwakilan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Provinsi Jawa Timur.
IJN - Surabaya | "Dalam waktu dekat ini, kami akan lakukan kosolidasi untuk mengumpulkan koin, untuk pembangunan rumah dhuafa yang telah di data di Baitulmal Aceh," demikian ungkap Sabrina, gadis cantik perwakilan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Provinsi Jawa Timur, Senin 24 Februari 2020.
Setelah sebelumnya mengirim surta permohonan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, YARA kembali memohon bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, untuk pembangunan rumah dhuafa kepada masyarakat miskin di Aceh.
YARA memohon bantuan ke pemerintah daerah di luar Aceh, karena menganggap Pemerintah Aceh "tak mau" membangun rumah dhuafa untuk masyarakat prasejahtera yang masih membutuhkan rumah layak huni di Tanah Rencong.
Jika sebelumnya surat dari YARA dikirim kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kali ini surat dari Yayasan Advokasi Rakyat Aceh itu ditujukan langsung kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Dalam surat yang diantar langsung oleh Sabrina, perwakilan YARA Jawa Timur itu menyampaikan bahwa ada 1.100 masyarakat Aceh yang telah di data di Baitulmal Aceh dan dana untuk pembangunan juga sudah tersedia, dikumpulkan dari infaq dan dana umat.
Sebelumnya, Pemerintah Aceh mengatakan bakal membangun rumah dhuafa tersebut pada 2020. Namun, kata Sabrina, sampai saat ini belum ada realisasi apapun dari Pemerintah Aceh untuk memenuhi janjinya membangun rumah dhuafa.
Yang menjadi Pertimbangan lainnya, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, pada September 2019, Aceh menempati posisi sebagai daerah termiskin di Sumatera dan urutan nomor 6 di Indonesia dengan jumlah penduduk miskin mencapai 810.000 orang atau 15,01 persen.
Angka tersebut memang mengalami penurunan sebesar 0,31 persen dibandingkan September 2018. Namun yang disayangkan YARA, pada saat penundaan pembangunan 1.100 rumah dhuafa yang dananya dari infaq dan dana umat pada 2019, Pemerintah Aceh justru pada akhir tahun anggaran 2019 membelanjakan 172 unit mobil senilai lebih 100 miliar dari APBA.
Menurut mahasiswi yang juga aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Malang itu, surat tersebut diantar langsung ke bagian TU Gubernur Jawa Timur dan diterima oleh Mudalifa, pada sub bagian pengurusan surat.
"Kami ingin membantu menyumbang agar pembangunan rumah bagi masyarakat prasejahtera di Aceh tidak menjadi harapan palsu dari pemerintah," ungkap Sabrina, yang kini menempuh pendidikan S1 di Fakutas Hukum Universitas Wisnuwardhana, Malang.
Editor: Hidayat. S