IJN - Jakarta | Samsul Bahri (22), seorang pemuda asal Aceh di Jakarta sempat membuat geger publik di Aceh setelah menyatakan diri berpindah keyakinan ke agama kristen melalui media sosial facebooknya, dengan nama akun Ari Anwar.
Tak ayal, hanya dalam waktu singkat hal itu langsung viral karena banyaknya tanggapan dari warganet, terutama di Aceh.
Kabar terkait Samsul Bahri kemudian diketahui anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma, setelah adanya warga Aceh yang melaporkan perihal tersebut.
Mendapat kabar demikian, Haji Uma langsung meminta stafnya untuk menghubungi Samsul Bahri, dan disisi lain timnya untuk menemui pihak keluarganya di daerah Aceh Utara guna menelusuri kebenaran informasi.
Alhasil, tim Haji Uma berhasil menemui pihak keluarga dan mendapatan data dan informasi tentang Samsul Bahri pada Rabu siang (5/02/2020). Sementara itu, staf ahli Haji Uma di Jakarta pun berhasil berkomunikasi dan menemui Samsul Bahri di tempat kerjanya, pada sebuah warung makan seafood di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Setelah bertemu dan berkomunikasi dengan Samsul Bahri pada Kamis 6 Februari 2020, staf Haji Uma kemudian mengajaknya bertemu langsung dengan Pak Haji.
Jumat pagi 7 Februari 2020, Samsul Bahri datang dan bertemu Haji Uma di ruang kerjanya di gedung DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat.
"Dari awal komunikasi, saudara kita sempat resisten dan tidak mau bertemu karena satu sisi dia dalam tekanan. Namun setelah pertemuan pertama pada kamis kemarin, dia jadi lebih lunak dan bersedia untuk bertemu Haji Uma di kantor. Namun begitu akan tiba, dia sempat tidak mau turun, tapi setelah kita bujuk secara persuasif akhirnya mau bertemu Haji Uma di ruangannya," ungkap Staf Ahli Haji Uma, Mulyadi Syarif.
Kepada Haji Uma dan staf di ruangan kerjanya, Samsul Bahri kemudian bercerita kronologisnya sehingga dia sempat melakukan aktifitas agama di sebuah gereja di Jakarta lebih kurang 10 bulan lamanya.
Dia mengaku dalam kondisi tertekan karena tidak ada uang untuk makan serta sempat tinggal di jalanan, hingga kemudian bertemu seorang pemuka agama yang membantu uang 7.5 juta yang digunakan untuk membayar kontrakan, membayar utang dan membeli gadget.
"Saya tertekan dengan kondisi yang ada serta merasa tidak punya saudara baik seagama dan sedaerah yang membantu, hingga akhirnya bertemu seorang pendeta yang membantu saya. Sejak itu, seminggu dua kali saya ke gereja dan dikasih uang. Saya juga dijanjikan diberi uang 100 juta nanti setelah di baptis," cerita Samsul sembari menunduk dihadapan Haji Uma.
Menurut cerita Samsul Bahri, dirinya rencana baru akan dibaptis setelah lebaran nanti, dan dia juga meminta syarat dipenuhinya janji atas iming-iming uang sebelum dibaptis.
Setelah mendengar cerita Samsul Bahri, Haji Uma mulai memberikan nasehat dan meminta dirinya mengingat keluarga di kampung dan merenung kembali atas apa yang terjadi. Haji Uma juga meminta Samsul Bahri membuang fikiran bahwa tidak ada saudara yang peduli, sehingga mengambil sikap demikian.
Pada awalnya, atas berbagai masukan nasehat dari Haji Uma dan stafnya masih merespon datar dan juga mengungkapkan bahwa dirinya juga banyak publik yang menelpon hanya untuk mencaci dan menghujatnya. Hal ini kemudian sebaliknya malah membuatnya bertindak acuh terhadap upaya bagi yang mengajaknya kembali pada Islam.
Namun setelah beberapa jam, Samsul Bahri mulai menunjukkan sikap lunak. Apalagi setelah Haji Uma menunjukkan video neneknya yang memintanya pulang ke Aceh. Bahkan setelah itu, Samsul mulai mau menghubungi neneknya dan minta untuk tidak menangis karena ia akan pulang segera ke Aceh.
Padahal dari semalam dan beberapa jam sebelumnya, Samsul sama sekali tidak mau mengingat keluarga apalagi menghubunginya. Samsul mulai berubah setelah Haji Uma menjamin dan memfasilitasi serta mengawal kepulangannya nanti ke Aceh.
Hal yang kemudian diharapkan bersama terjadi setelah makan siang ba'da shalat jumat, yang mana, Samsul bersedia untuk mengucapkan kembali kalimat syahadat dengan dipandu oleh Haji Uma serta disaksikan stafnya.
"Alhamdulillah, setelah melewati proses pendekatan dan komunikasi yang relatif lama, anak kita Samsul Bahri menjadi lunak dan tergerak hatinya untuk mengucapkan kembali kalimat syahadat dan kembali kepada keyakinan agama Islam," kata Haji Uma.
Haji Uma, selanjutnya akan memfasilitasi dan membantu Samsul di Jakarta, sebelum nantinya akan kembali ke Aceh untuk bertemu keluarga bersama Haji Uma.
"Anak dan saudara kita ini telah kembali dan dalam hal ini saya mengucapkan terima kasih dan memohon dukungan dari seluruh pihak untuk kebaikannya kedepan. Ananda kita ini masih labil dan telah meminta maaf atas salah dan khilafnya. Kita mesti merangkulnya bukan malah mencaci atau menghujatnya yang malah membuat dia semakin tertekan dan merasa dimusuhi oleh saudara sendiri," harap Haji Uma.
Haji Uma, diakhir pernyataannya meminta agar masyarakat berhenti menghujat Samsul Bahri dan sebaliknya merangkul serta menerimanya kembali sebagai saudara. Hal ini sangat penting untuk menjaga paikologisnya yang cenderung belum begitu stabil.
"Insya Allah dalam beberapa hari kedepan Samsul akan kembali ke Aceh dan saya akan mendampinginya. Selanjutnya kita akan berfikir langkah terbaik bagi dirinya kedepan nantinya," demikian tutup Haji Uma.