27 Okt 2020 | Dilihat: 452 Kali

Masyarakat Lingkar Tambang Mengeluh Limbah Medco Bergentayangan

noeh21
Masyarakat Desa Teupin Raya saat menutup akses dan menahan mobil milik PT Gabrina dan Malogo Mas Utama di lintas row Medco Blok A Aceh Timur.
      
IJN - Aceh Timur | Tidak adanya kejelasan terkait tuntutan dari masyarakat Desa Teupin Raya, Kecamatan Indra Makmu, Aceh Timur terkait penutupan limbah dari PT Medco E&P Malaka.

Dengan tidak kejelasan tersebut, masyarakat lingkar tambang menutup akses dan menahan mobil milik PT Gabrina dan Malogo Mas Utama di lintas row Medco Blok A Aceh Timur.

Hal itu diungkapkan salah satu masyarakat lingkar tambang, Tgk M Nur menuturkan, semenjak air sungai yang digunakan masyarakat Desa Teupin Raya beberapa lalu berubah warna menjadi hijau yang tergerai akibat aliran limbah selokan dari perusahaan Medco.

"Sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak perusahaan maupun tim dari DLHK Aceh timur terkait tuntutan masyarakat agar perusahaan menutup akses dari pembuangan perusahaan yang mengaliri sampai ke desa kita," ungkap M Nur.

Tgk M Nur merupakan putra asli Indra Makmu mengutuk keras terkait kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, yang diduga sudah mendapatkan izin dari dinas maupun pemerintah.

"Kalau itu tidak ada izin maka perusahaan tidak berani semena-mena kepada masyarakat kalau pemerintah tidak bekerja sama," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Tgk Saiful salah satu tokoh pemuda Desa Teupin Raya menuturkan, perusahaan seharusnya mensejahterakan masyarakat lingkar tambang, dan mendengarkan keluhan dari masyarakat sekitar.

 "Jangan mentang-mentang perusahaan ada memberikan beberapa bantuan kepada kami, mereka bisa semena-mena kepada masyarakat. Bantuan ya bantuan bukan berarti kami harus diam ketika di jajah," cetusnya.

Sementara itu, Ketua pemuda Desa Teupin Raya, Mursyiddin yang sering disapa Tgk muda juga menyerukan hal serupa terkait limbah tersebut.

"Kami masyarakat menuntut agar perusahaan bertanggung jawab terkait hal ini, dan meminta kepada pihak pemerintah untuk tidak menutup mata terkait masalah ini," terangnya.

"Tuntutan kami jelas untuk meminta perusahaan menutup akses air limbah selokan dari perusahaan, maka kalau ada pihak-pihak lain yang ingin mempolitisir hal ini dengan meminta hal-hal lain silahkan tapi itu terlepas dari tuntutan kami. Kalau tuntutan kami tidak dilaksanakan maka kami menolak segala bentuk bantuan lain," paparnya.

"Buat apa bantuan lain di berikan tapi kami harus masih menanggung air limbah itu," ujarnya.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak Dinas terkait maupun Perusahaan belum memberikan keterangan pasti terkait keluhan dari masyarakat lingkar tambang. (Red).
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas