20 Feb 2020 | Dilihat: 2563 Kali

Mualem Berusaha Keras Bebaskan Nelayan Aceh yang Ditahan di Thailand

noeh21
Ketua Umum KPA/PA Pusat,H Muzakir Manaf atau Mualem. Foto: Google
      
IJN - Banda Aceh | Ketua Umum Partai Aceh (PA) sekaligus Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, H. Muzakir Manaf (Mualem), turun tangan langsung untuk membebaskan nelayan Aceh yang ditahan oleh otoritas Thailand.

Mantan Pangliman GAM itu mengajak Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, dan sejumlah mantan petinggi GAM lainnya seperti eks Panglima Wilayah Batee Iliek Darwis Jeunib, dan Juru Bicara (Jubir) KPA Pusat Azhari Cagee. Ikut hadir dalam pertemuan itu Staf Khusus Wali Nanggroe Muhammad Raviq.

Para elit Aceh ini menghadap langsung Utusan Khusus Panglima Angkatan Darat Kerajaan Thailand (Royal Thailand Army/RTA), Jenderal Apirat Kongsopong, Atase Militer Kedutaan Kerajaan Thailand, Kolonel Pakorn Suttiluk di Jakarta, Rabu 19 Februari 2020. 

"Dalam pertemuan yang berlansung penuh keakraban, Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh dan Mualem selain meminta pembebasan 32 nelayan Aceh, turut menyampaikan tentang perdamaian Aceh dan investasi ekonomi," ungkap Jubir KPA Azhari Cagee.

Sementara itu, jelas Azhari Cage, Atase Militer Kedutaan Kerajaan Thailand, Kolonel Pakorn Suttiluk, menyambut baik kunjungan para elit Aceh ini, dan mengaku segera menindalanjuti permintaan Mualem dan Wali Nanggroe Aceh.

Kepada Wali dan Mualem, Kolonel Pakorn berjanji mengupayakan secepatnya tentang pemulangan nelayan Aceh," tuturnya.

Bukan itu saja kata Cagee, delegasi Wali Nanggroe Aceh dan Mualem juga diundang oleh Panglima Angkatan Darat Thailand Jendral Apirat Kongsompong. Dan Muallem serta Paduka Yang Mulia mengaku akan memenuhi undangan kehormatan tersebut dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat ini akan ke Thailand. Kita doakan saja upaya yang Paduka Yang Mulia dan Muallem usahakan untuk pemulangan 32 nelayan Aceh tersebut cepat tuntas dan dapat kembali kekeluarga di Aceh," harapnya.

Apa yang dilakukan oleh Mualem dan Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh patut diapresiasi. Meskipun bukan sebagai Gubernur Aceh, Muallem dan Wali Nanggroe berusaha keras membela rakyat Aceh yang ditahan di luar negeri.

"Ini murni upaya dari Paduka Wali dan Muallem bukan pencitraan,  karena membangun dan mengurus Aceh tidak cukup dengan pencitraan, tapi butuh pemikiran dan usaha-usaha yang cerdas untuk membangun Aceh yan lebih baik," sindir Azhari Cagee menutup pernyataannya.

Editor: Hidayat. S
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas