IJN - Aceh Barat | Wartawan Berita Antara Teuku Dedi Iskandar tak patah semangat walaupun baru saja dikeroyok sekelompok orang diduga karena keberaniannya memberitakan berbagai persoalan yang ada di wilayah Aceh Barat.

Saat ini Aceh Barat bisa dibilang kabupaten tak ramah wartawan. Hal itu bukan tanpa alasan, jika sebelumnya Aidil (Wartawan Modus Aceh) mendapatkan ancaman diduga karena liputannya, Teuku Dedi bahkan langsung mendapat pengeroyokan.

Peristiwa pengeroyokan terjadi pada Senin, 20 Januari 2020 lalu. artawan Berita Antara itu didatangi sekelompok orang saat korban sedang berada di sebuah warung di Meulaboh.

Saat beberapa awak media menjenguk Dedi yang terbaring lemah di RSUD Cut Nyak Dhien, terlihat beberapa bagian tubuhnya terluka. Meskipun fisiknya tampak lemah, tapi semangatnya pantang mundur.

"Jangan gentar, jadikan ini motivasi untuk terus giat menulis," kata Dedi.

Menurut Dedi, setiap profesi selalu punya resiko, apalagi wartawan yang kerjaannya mengungkap fakta-fakta pelanggaran hukum oknum tertentu ke hadapan publik dalam mewujudkan tugas dan fungsinya sebagai amanah dari rakyat.

Kepada Media, Dedi juga memastikan bahwa dirinya sama sekali tidak punya hutang sebagaimana isu yang beredar. "Mereka sengaja mengalihkan isu," ungkapnya.

Pengeroyokan tersebut menurut Dedi, erat kaitannya dengan pemberitaan mengenai dugaan pengancaman terhadap Aidil (wartawan Modus Aceh). Menurut informasi yang disampaikan Dedi, kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres setempat.

Editor: Hidayat. S