IJN - Redelong | Terkait peristiwa tanah longsor yang terjadi jalan lintas Takengon - Bireuen tepatnya di kampung Umah Besi, Kecamatan Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah beberapa waktu lalu, Yudi Gayo selaku pemuda setempat menganggap pemerintah tidak serius dalam menangani akar permasalahan itu, sehingga bencana alam tersebut terjadi berkelanjutan.
Padahal menurut Yudi Gayo, dalam satu bulan ini peristiwa longsor telah terjadi sebanyak 2 (dua) kali di lokasi yang sama. Jika tidak segera ditangani, hal yang sama akan kembali terjadi dan sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan masyarakat terutama para pengguna jalan.
"Sangat kita sayangkan mengingat sikap Pemerintah yang tidak serius dalam menangani persoalan ini, mengingat tebing curam itu merupakan bekas penggerukan saat pekerjaan pelebaran jalan,"ujar Yudi, Aktivis Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) asal tanah gayo itu, Senin 18 Januari 2021.
Baca Juga : Habib Muhammad bin Ahmad Al-Attas Meninggal Dunia, LaNyalla: Satu Lagi Ulama Kharismatik Dipanggil Allah SWT
Lanjut Yudi, Kejadian bencana tanah longsor ini bukan yang pertama kali terjadi, kejadian pertama pada 17 Desember 2020 lalu, dan kejadian kedua terjadi kemarin pada Sabtu, 16 Januari 2021 tepatnya Pukul 11:30 Wib.
"Memang tidak ada Korban jiwa dalam peristiwa itu, namun Pemerintah Bener Meriah jangan hanya bisa diam tanpa suara, sementara kondisi tebing tersebut sedang menanti korban. Mereka harus bersuara agar pihak Provinsi Aceh bertindak cepat menangani itu, jika memang jalan tersebut tanggung jawab pihak Provinsi,"kata Yudi.
Baca Juga : Sekda Mahyuddin Minta CPNS Harus Profesional Dalam Jalankan Tugas
Menurut Yudi, setelah kejadian Kedua Kemarin, kondisi Tebing sudah semakin parah dan mengancam keselamatan Pengguna jalan.
Yudi berharap pemerintah setempat cepat mengambil tindakan untuk segera mendesak pihak terkait untuk memperbaiki tebing curam itu. "Pemerintah jangan menunggu Korban dulu baru mengambil sikap,"pungkas Yudi Gayo.
Penulis : Mhd Fahmi
