IJN - Aceh Timur | Nota kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ditandatangani di Helsinki pada 15 Agustus 2005 adalah wujud perdamaian GAM dan Republik indonesia, dan sejak saat itu Gerakan Aceh Merdeka dinyatakan dibubarkan.
Namun, publik kembali diresahkan oleh perilaku salah satu oknum DPR Kabupaten Aceh Timur yang memasang baliho ucapan selamat hari raya Idul Fitri, namun dibawah namanya tertulis PANGLIMA GAM Asahan. Hal ini mendapat kritikan keras dari aktivis Aceh timur Yunan Nasution, SH, pasalnya hal itu dianggap meresahkan dan terkesan menakut-nakuti warga.
Yunan Nasution, SH kepada Indojayanews.com, Kamis, 11 Juni 2020 mengatakan, dirinya sangat menyayangkan apa yang dilakukan oknum DPRK tersebut, karena GAM sudah menyatakan damai dengan RI dan gerakan tersebut sudah membubarkan diri.
"Namun hari ini oknum DPR yang sering disapa Amat Lembeng tersebut menuliskan panglima GAM Asahan dibawah namanya sangat meresahkan masyarakat," ujar Yunan.
Yunan menambahkan, jika benar saat ini yang bersangkutan adalah Panglima GAM Asahan berarti dia masih memiliki anak buah dan memiliki pimpinan.
"Hal ini saya anggap serius dan saya berharap Polda Aceh segera mengusut masalah ini agar tidak membawa dampak buruk kedepannya bagi perdamaian di Aceh, dan kepada Ketua Partai oknum tersebut agar dapat mengontrol kader-kadernya," imbuhnya.
"Pimpinan DPR Aceh Timur juga saya harap untuk memberikan sangsi kepada oknum tersebut, karena dibawah tulisan Panglima GAM Asahan, juga tertulis Wakil Ketua Komisi C DPR Kabupaten Aceh Timur, Provinsinya Aceh," tandas Yunan.
Penulis : Mhd Fahmi