IJN - Bogor | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor berusaha meningkatkan partisipasi pemilih dalam pelaksanaan pemilihan umum 2019 yang akan berlangsung pada 17 April mendatang.
Karena itu, KPU terus melakukan sosialisasi Pemilu seperti yang dilakukan di Kota Bogor dengan tema 'Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Mensukseskan Pileg dan Pilpres 2019'.
Sosialisasi dilakukan pada Kamis 14 Maret 2019 mulai pukul 09.00 WIB bertempat di Gedung PPIB Jalan Pajajaran Nomor 10 Kelurahan Br. Siang Kecamatan Botim.
Acara tersebut diselenggarakan Kesbangpol Kota Bogor dan diikuti oleh sekitar 100 orang peserta terdiri dari perwakilan RT/RW Se-Kota Bogor yang dibuka langsung oleh Wali Kota Bogor Dr. Bima Arya Sugiarto.
Turut hadir Ketua KPU Kota Bogor Syamsudin, S.Hut, dan Dandim 0606/Kota Bogor Letkol Czi Aji Sudjiwo, SH.MSi. Keduanya juga berperan mengisi an menyajikan materi tentang Pemilu.
Walikota Bogor, dalam sambutannya menyampaikan, Pilpres sekarang sangat berbeda. "Pengalaman saya dari mulai Dosen, Wali Kota dan Partai Politik, saat ini sangat berbeda, apalagi Pilpres 2019 hanya ada 2 Pasangan, setiap hari kita Baper dan capek," akunya.
"Kalau kita bisa saat ini kita bisa melaluinya, berbeda pilihan mangga silahkan, kita tidak bisa baperan, kita sikapi semua informasi jangan langsung ditelan dan jangan jadi perpecahan, karena perpecahan terjadi dikalangan bawah sementara Elit dan Calonnya sendiri biasa biasa aja," tambah Wali Kota.
Karena kata dia, urusan hati tidak bisa begitu aja, setiap ada permasalahan di wilayah dan dimasyarakat, diharapkan bisa diselesaikan dengan baik serta lakukan tabayun terlebih dahulu.
"Apabila ada sesuatu dimasyarakat, ya para RT dan RW yang berperan jangan sampai Muspida yang turun tangan duluan, mengajak barang siapa yang punya ide inovatif, kreatif, inspiratif, maka saya akan janjikan suatu Reward dan Aplous bagi RT dan RW tersebut, kita ajak masyarakat untuk jadi Aspiratif," harapnya.
Menurutnya, tidak ada ceritanya di Bogor tidak kondusif, saat ini aspiratif masyarakat Kota Bogor dalam memilih bisa mencapai 85 persen. "Apabila masyarakat tidak memilih maka tidak punya hak untuk menagih janji kepada pemimpin yang kita pilih," tegasnya.
Dandim 0606/Kota Bogor, selaku penyaji materi menyampaikan, peran serta masyarakat dalam menjaga keutuhan NKRI sangatlah dibutuhkan dengan melalui partisipasi aktif masyarakat mensukseskan Pemilu serentak tahun 2019, sehingga tercipta situasi yang aman dan damai di wilayah Kota Bogor.
"Masyarakat adalah pemegang kedaulatan, Pilpres serentak ini mungkin di Kota Bogor masyarakatnya sudah pada pintar, akan tetapi apabila memasuki pedalaman, hanya untuk mengirim surat suara saja sulitnya minta ampun karena keterbatasan akses dan SDM masyarakatnya," jelas Dandim.
Dikatakan Dandim, tidak mudah untuk mensosialisasikan Pemilu serentak kepada seluruh masyarakat baik distribusi surat suara maupun perlengkapan Pemilu lainnya, sehingga akan menimbulkan gesekan antar sesama pendukung.
"Kalau kita membandingkan wilayah Bogor dengan wilayah lainnya seperti Kalimantan, Papua, sungguh sangat berbeda dalam melaksanakan Pemilu serentak 2019 ini, begitupun dalam kerawanannya sangatlah rumit seperti xoax, ujaran kebencian serta Black Campaign," terang Dandim.
Partisipasi masyarakat sangat diperlukan dengan menggunakan hak pilih secara sah, kedewasaan berpolitik, memastikan terlindunginya hak politik masyarakat, memastikan terwujudnya Pemilu yang sah dan transparan.
Harus ada integritas dari sisi penyelenggara maupun penyelenggaraannya," tegas Dandim. Acara berlangsung hingga pukul 12.00 WIB dalam keadaan aman dan lancar.
Penulis : Ruddy S