IJN - Banda Aceh | Peran para kepala dinas selama penanganan virus covid-19, dianggap sangat penting untuk membantu Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh. Semua dinas diharapkan ikut andil dalam penanganan covid-19 sesuai tupoksi masing-masing.
Tapi, menurut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Sulaiman SE, selama ini masih banyak dinas yang tidak bekerja sebagaimana diharapkan. Karena itu, Sulaiman meminta kepada Plt Gubernur Aceh segera merumahkan atau mengganti para kepala dinas yang malas bekerja.
"Selama ini, kita melihat hanya ada beberapa SKPA yang tak kenal lelah dalam mengurus sejumlah persoalan selama penanganan covid-19," ungkap anggota Komisi II DPR Aceh ini.
Kepada Media INDOJAYANEWS.COM, Sulaiman memaparkan beberapa dinas yang selama ini terus bekerja luar biasa di bawah arahan Plt Gubernur. Diantaranya, Dinas Kesehatan, kemudian Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, yang bekerja ekstra melayani pasien.
"Mereka bekerja luar biasa dalam melayani semua pasien, bahkan rela mempertaruhkan nyawa mereka sendiri. Ini tentu sangat kita apresiasi," kata Sulaiman, Sabtu 2 Mei 2020.
Politisi Partai Aceh ini juga mengaku salut dengan Kepala Dinas Sosial Aceh yang terus bekerja menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak covid-19. Disamping itu, juga ada peran penggerak PKK provinsi juga dianggap telah bekerja maksimal, dipimpin langsung oleh istri Plt Gubernur.
"Langkah-langkah konkrit yang ditempuh Kepala Dinas Sosial Aceh dan penggerak PKK ini juga perlu kita apresiasi," ujarnya.
Namun, Sulaiman mengaku sangat kecewa dengan beberapa SKPA lainnya, yang dianggap hanya duduk manis, tidak terlibat aktif bersama Plt Gubernur Aceh dalam membantu penanganan covid-19 seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Penggerak PKK.
"Padahal, SKPA yang lain bisa berisiatif mengambil tindakan tertentu untuk membantu menangani covid-19. BPBA sendiri terkesan mati suri. Padahal, itu elemen Pemerintah yang ditunjuk langsung oleh Plt Gubernur Aceh sebagai garda terdepan dalam menangani wabah ini," beber Sulaiman.
Lebih lanjut, kata Sulaiman, peran dinas, biro dan badan badan Pemerintah dinilai sangat penting mempercepat penanganan covid-19. Banyak pekerjaan yang bisa dilakukan, jika para kepala SKPA yang lainnya punya inisiatif membantu masyarakat.
Putra Aceh Besar ini memberikan contoh, seperti Dinas Syariat Islam; "Seharusnya punya planning, masih banyak mesjid yang belum disemprot cairan pembasmi kuman, meunasah-meunasah, dan fasilititas lain yang ada kaitannya dengan dinas tersebut agar dibantu," jelas Sulaiman.
"Begitu juga dengan dinas yang lain. Seperti Dinas Perhubungan, bisa memaksimalkan sejumlah pos mudik dengan menyiapkan alat Rapid test, memperketat perbatasan," sambunya.
Dewan Partai Aceh ini juga mendesak kepala dinas lainnya seperti; Distambun Aceh, Dinas Peternakan Aceh, Dinas kehutanan, Dinas ESDM Aceh, dan beberapa SKPA lainnya, yang menurutnya harus memberikan kontribusi meringankan beban Pemerintah.
"Harus ada kontribusi dari inisiatif sendiri terkait penanganan Covid-19. Ini kita melihat sangat sedikit dinas mau berkontribusi untuk masyarakat. Saya rasa mereka tidak ada inisiatif, kelihatan loyo semua," tegas Sulaiman.
Mantan Ketua DPRK Aceh Besar itu mengatakan, masih banyak SKPA yang perlu melibatkan diri bekerja untuk masyarakat, tidak hanya berdiam diri. "Meski para kepala SKPA tidak dipilih langsung oleh rakyat, namun gaji para pejabat juga bersumber dari uang rakyat," ucapnya.
Politisi partai lokal ini juga mengungkapkan, masih banyak orang yang siap menjadi kepala dinas dan berkeinginan kuat membantu masyarakat Aceh. Karena itu, Sulaiman meminta kepada Plt Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT, segera mengganti para oknum kepala SKP yang terkesan lemot alias loyo dalam bekerja.
Kepala SKPA yang tidak aktif serta terkesan seperti kekurangan vitamin alias lemot dalam bekerja, segera dirumahkan. "Lalo peutimang pangkat kepala dinas lawetnyo, rakyat hana soe pakoe (sibuk dengan pangkat, sementara rakyat tidak ada yang peduli lagi)," tutup Sulaiman.
Penulis: Hidayat. S