26 Apr 2019 | Dilihat: 628 Kali

Pertarungan Politik Elit Aceh, Jangan Sampai Menghambat Pembangunan di Aceh

noeh21
      
IJN - Banda Aceh | Political Club dan Komunitas Tatapan Aceh menggelar diskusi dengan tema “Dampak Pemilu Terhadap Keberlanjutan Pembangunan di Aceh” acara berlangsung di warung kopi (Warkop) 3in1 Kota Banda Aceh, Kamis 25 April 2019.

Muhammad MTA Jubir Sekber Jokowi-Maa'ruf mengatakan, beredarnya meme Tagline Banga Menjadi 17 persen pemilih Jokowi di media sosial,  kalau dari timses saya kira salah, beda halnya 17 persen itu hasil survei sebelum ada kerja kerja pemenangan, artinya tidak ada peningkatan suara jokowi-Maa'ruf di Aceh.

“Kita harus mengakui kekalahan di Aceh,” kata Muhammad MTA Jubir.

MTA Menjelaskan, Kemenangan jokowi-Maa'ruf secara nasional dengan kondisi perolehan suara di Aceh. Membuat saya sebagai tim, secara pribadi tidak berani merayakan kemenangan.

“Han Teujeut Rayakan (Tidak Berani Kita Rayakan) biarkan kawan-kawan Nasional yang merayakan,” ujar Jubir Sekber Jokowi-Maa'ruf Aceh. 

Sementara itu, Yarmen Dinamika Direktur Harian Serambi mengatakan, progres Program Strategis Nasional (PSN) stagnan dalam artian mandek. 

“Perlu adanya lobi intensif Pemerintah Aceh dengan Presiden terpilih pasca pemilu, bahwa Aceh serius terhadap jalannya  Program Strategis Nasional (PNS) yang sudah si tetapkan di Aceh,” jelasnya Direktur Harian Serambi.

Yarmen juga menjelaskan, Peran Penting Forbes DPR RI, DPD RI Perwakilan Aceh dalam memastikan Program Strategis Nasional (PNS) di Aceh tetap berlanjut siapapun pemenang Pilpres nantinya.

Ditempat yang sama Akademisi UIN Ar-araniry, Muazzinah, BSc., MPA juga mengatakan, “Aceh harus mampu melakukan komunikasi politik terhadap siapapun pemenangan pilpres, untuk keberlanjutan pembangunan di Aceh,” paparnya.

Muazzinah menambahkan, Pentingnya pendekatan politik. Karena perencanaan nasional erat kaitan dengan itu. Keberlanjutan Otsus, 2027 habis.

“Memang perlu kajian lebih lanjut terkait ada tidaknya, efek kekalahan kepemimpinan terhadap pembangunan Aceh,” jelasnya.

Editor : Mhd Fahmi