IJN - Jawa Barat | Agenda kunjungan Tutut Soeharto atau Mbak Tutut dan adik kandung Siti Hutami Adingsih yang akrab disapa Mbak Mamiek ke Kabupaten Tasikmalaya pada Jumat siang 1 Februari 2019, boleh dikata bak menyingkap kenangan indah, kiprah Presiden RI ke-2 yang sejak era reformasi cukup lama terpendam.
“Masih teringat Pak Harto, kerap muncul di TV. Membahas pentingnya pertanian, dan ekonomi kerakyatan. Sekarang di media massa, malah gosip politik dan penuh kemewahan saja. Kami jadi mumet,” kata Hasbian (49), yang sejak dulu berprofesi sebagai petani di Kecamatan Padakembang Kabupaten Tasikmalaya.
Anggap saja ujaran Hasbian itu sebagai perwakilan dari ribuan warga Kabupaten Tasikmalaya. Jumat siang itu mereka mengelu-elukan kehadiran perwakilan keluarga Cendana. Acara resminya Tatap Muka Bersama Calon Legislatif Partai Berkarya. Lokasinya di gedung Islamic Center Jl. Raya Bojongkoneng, Kecamatan Singaparna.
Hj. Sarimaya, SE selaku Ketua Penyelenggara, dalam laporannya kepada Tutut Soeharto, menyatakan kesempatan kali ini merupakan peristiwa yang telah lama dinantikan ribuan warga Tasikmalaya dan mengungkap kenangan indah di zaman Pak Harto.
“Warga sangat ingin berdialog bersama keluarga Pak Harto. Nah, sekarang ada kesempatan baik itu. Dua putrinya, semoga bisa menyalurkan kerinduan itu."
Mbak Tutut dalam inti acara, sempat berdialog cukup intensif bersama warga Tasikmalaya. Mereka itu terdiri atas perwakilan kaum ulama, petani, peternak, dan kaum milenial. Menariknya, Mbak Tutut tampak sabar mendengarkan aneka keluh-kesah kehidupan warga Tasikmalaya saat ini.
“Peran alim ulama seperti sering diungkapkan Pak Harto ke saya sejak dahulu, amatlah penting. Mereka berperan membangun pendidikan agama dan budi pekerti," ujarnya.
Tutut Soeharto sempat mengomentari isi dialog dengan KH. Undang R selaku Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda Al Hasanah, yang juga sebagai Ketua Perkumpulan Alim Ulama se Kabupaten Tasikmalaya. "Peran alim utama itu amatlah strategis bagi pendidikan ahlak di negeri kita. Termasuk pemerataan pendidikan seperti diutarakan perwakilan kaum milenial tadi."
Saat Tutut Soeharto mengomentari keluhan petani dan pertenak A’am Kamaludin dari Kecamatan Salawu, kepada para calon legislatif di gedung Islamic Center ia berpesan: “Mohon dicamkan perihal pentingnya produk pertanian dijaga kestabilan harga jual, dan pembinaannya. Tujuannya, agar petani dan peternak meningkat kesejahteraannya. Para caleg Partai Berkarya harus memperjuangkannya,” tegas Tutut.
Dialog dengan Caleg
Selesai menyapa warga Tasikmalaya di Islamic Center, rombongan Tutut Soeharto melakukan pertemuan khusus dengan caleg Partai Berkarya se kabupaten Tasikmalaya, lokasinya di gedung yang terletak di Jalan Cintawani Kabupaten Tasikmalaya.
Ketua DPW Partai Berkarya Jabar, Eka Santosa, di gedung ini memberi kata sambutan. Menurutnya, model gebyar pengenalan Partai Berkarya sebagai partai baru di Pilpres dan Pileg 2019, melalui keluarga Cendana boleh disebut sebagai suatu yang menggembirakan. Terbukti menurut Eka, tadi itu begitu besar antusias warga merindukan zaman Pak Harto dahulu.
"Semoga fenomena ini menjadi model pemenangan. Optimis Partai Berkarya bisa meraih suara sesuai target satu kursi per Dapil, dari 32,6 juta jiwa DPT di Jabar," tambah Eka ketika mengantarkan rombongan Mbak Tutut melanjutkan agenda kunjungan ke Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Penulis : Harri Safiari
Editor : Hidayat S