IJN | Muhammad Daud, SKM., M.Si dikenal sebagai sosok dibalik kesuksesan H. Sudirman (Haji Uma) anggota DPD RI asal Aceh. Mengapa tidak, Muhammad Daud merupakan ujung tombak dalam mempersiapkan Haji Uma mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI tahun 2014 silam.
Muhammad Daud mampu menciptakan hal-hal kecil menjadi program yang bermanfaat langsung bagi masyarakat, seperti berbagai kegiatan yang dilakukan Haji Uma selama ini dalam membantu masyarakat Aceh.
Muhammad Daud aktif diberbagai organisasi semenjak masih duduk dibangku kuliah sampai dengan sekarang, saat menempuh pendidikan diploma pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keperawatan Abulyatama Banda Aceh. Setelah menyelesaikan program diplomanya, mendirikan lembaga Aceh Health Programme yang konsen terhadap isu-isu kesehatan masyarakat pasca Tsunami Aceh.
Menjadi Ketua Global Institute, pembina Ikatan Mahasiswa Aceh untuk Masyarakat, mendirikan Lembaga Aceh Terpadu dan lembaga lainnya yang fokus pada Pendidikan dan peningkatan SDM merupakan bagian dari keinginan Muhammad Daud untuk aktif dalam membangun sumberdaya manusia yang berimtaq dan imtek agar menjadi wahana yang ikut andil dalam pembanguan Aceh kedepan yakni menciptakan generasi beriman dan berilmu yang mampu bersaing dan beriman kepada Allah SWT serta akan menjadi peneguh karakter penerus bangsa guna menjaga nilai moral bangsa di tengah era globalisasi.
Dibidang Budaya, adat dan bahasa Aceh Muhammad Daud juga cukup aktif di Yayasan Eumpang Breuh yang fokus pada pelestarian budaya, adat dan bahasa Aceh melalui produksi berbagai Film Komedi Aceh, upaya tersebut cukup beralasan akan solusi "Malas Membaca" sebagian masyarakat Aceh dan kebutuhan hiburan pasca konflik dan bencana tsunami yang melanda Aceh, sehingga generasi yang akan datang tidak tergerus oleh pengaruh hal-hal yang negatif dan tetap cinta dengan budaya, adat dan bahasa sendiri seperti pepatah Aceh ”Gadoh aneuk meupat jrat,gadoh hukom ngon adat pat tamita?”, yang artinya,”hilang anak masih ada kuburannya, hilang hukum dan adat dimana kita mencarinya?”.
Dalam bidang pertanian dan holtikultura Muhammad Daud juga aktif dalam organisasi Gerbang Tani Aceh untuk advokasi kebijakan pemerintah dalam bidang pertanian lebih mengarah kepada kesejahteraan Petani khususnya di Aceh.
Menyelesaikan gelar Magister of Sains (M.Si) pada Magister Ilmu Kebencanaan Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Strata Satu pada Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Serambi Mekkah, diploma keperawan pada Akademi Keperawatan Abulyatama Banda Aceh.
Berbicara Politik, Muhammad Daud juga menjadi orang yang harus diperhitungkan, dimana Daud saat ini menempati posisi sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai SIRA, salah satu Partai lokal di Aceh yang diketuai oleh Muhammad Nazar mantan Wakil Gubernur Aceh.
Bersaing dalam Pemilu 2019, Muhammad Daud ikut mencalonkan diri sebagai salah seorang Calon Anggota DPR Aceh melalui Partai SIRA Dapil Aceh 5 (Aceh Utara dan Lhokseumawe)
Nama: Muhammad Daud, SKM., M.Si
TTL: Desa Ceubrek, 22 November 1983
Pendidikan terakhir: S2
Pekerjaan: Staf Ahli DPD RI
Alamat: Desa Ceubrek Kec. Meurah Mulia Aceh Utara
Nama istri: Rezeki Ferdianti
Anak: 5 Orang
1. Faris Alfarizy
2. Raziqil Alfaizy
3. Azkal Ghazali Muda
4. Qiana Syadia Muda
5. Ziyan Almaresta Muda
Pendidikan:
1. 1990-1996: SD Negeri 2 Meurah Mulia Aceh Utara
2. 1996-1999: MTsN Lhokseumawe
3. 1999-2002: SMU Negeri Syamtalira Bayu Aceh Utara
4. 2002-2005: Akper Abulyatama Banda Aceh
5. 2007-2009: Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh
6. 2012-2016: Magister Ilmu Kebencanaan UNSYIAH